Pelatihan Proposal Bisnis, Milenial Sukanagara Siap Jalankan Usaha Pertanian
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Cianjur, Jabar [B2B] - Program pengembangan kewirausahaan dan ketenagakerjaan pemuda di bidang pertanian yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian RI bekerjasama dengan International Fund Agricultural Development [IFAD] melalui Program Youth Enterpreneurship Employment and Support Services (YESS) merupakan upaya mendorong regenerasi petani.
Generasi milenial yang diharapkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjadi penerus pertanian.
“Masa depan pertanian ada di anak-anak muda, di generasi milenial. Untuk itu, kita selalu berupaya agar banyak generasi milenial turun ke sektor pertanian,” katanya.
Hal serupa dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi.
“Pertanian itu seksi. Karena, banyak sektor usaha yang bisa dikerjakan dan dimanfaatkan. Peluang-peluang ini yang kita harapkan bisa dimanfaatkan generasi milenial,” katanya.
Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] dalam hal ini Polbangtan Bogor selaku Provincial Project Implementation Unit [PPIU] di Provinsi Jawa Barat [Jabar] tengah mempersiapkan berbagai pelatihan yang secara swakelola dilaksanakan oleh Districk Implementation Team [DIT] pada empat kabupaten binaan, salah satunya Kabupaten Cianjur.
Direktur Polbangtan Bogor, Detia Tri Yunandar mengatakan bahwa para calon petani muda di Kabupaten Cianjur dilatih menyusun proposal bisnis pada Bussiness Development Service Providers [BDSP] Sukanegara, Selasa pekan lalu [4/10].
"Mereka merupakan calon Penerima Manfaat Program YESS. Materinya meliputi Manajemen Risiko, Segmenting Targeting and Positioning, Studi Kelayakan Usaha, Penyusunan Proposal Bisnis, dan Penyusunan Laporan Usaha," katanya.
Pelatihan diikuti antusias oleh 25 peserta, yang menghadirkan pemateri Reni Supartika Rahayu SP.
Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Sukanagara, Agip Rizki Akbar mengaku sangat mendukung Program YESS di Kecamatan Sukanagara.
“Ada pun peserta yang sudah mengikuti pelatihan sampai saat ini kurang lebih 300 orang dari empat kecamatan. Materi yang disampaikan diminati dan menarik, karena peserta dapat membuat proposal bisnis yang nantinya dapat diajukan untuk mendapatkan modal Hibah Kompetitif,” katanya.
Project Manager PPIU YESS Jabar, Aminuddin mengatakan guna lebih meningkatkan tercapainya Program YESS, saat ini PPIU mulai menyasar peserta penyandang disabilitas dan perempuan.
Salah satu peserta perempuan, Wiwin Wulansari baru pertama mengikuti pembuatan proposal tetapi sudah berusaha dibidang pertanian berupa pengolahan produk pisang menjadi sale.
“Saya berharap dapat meningkatkan usaha saya ini dengan nantinya mengajukan bantuan modal hibah kompetitif,” katanya.
Wiwin mengaku memilih pisang ambon sebagai komoditi usahanya karena rasanya lebih manis, memiliki nilai jual dengan menambahkan inovasi berupa varian dengan tepung beras dan kulit lumpia, lebih banyak dan lebih bagus lagi penjualannya.
Adapun peserta disabilitas, kata Aminuddin, yakni Pepen dan Dede merupakan kakak beradik yang berasal dari Desa Jayagiri. Pepen dan Dede menjalankan usaha berkebun dan beternak domba milik keluarga.
Pepen berharap setelah mengikuti pelatihan ini dapat mengubah kondisi ekonomi keluarga dan dapat menjadi role model bahwa keterbatasan bukanlah hambatan.
Mobilizer BDSP Sukanagara, Wariat Barokah mengatakan bahwa terselenggaranya pelatihan ini dapat memotivasi para peserta bahwa usaha mereka ada peran dari pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan dan menambah wawasan baru tentang bisnis bagi petani muda. [wisda/timhumasyessjabar]
Cianjur of West Java [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
