Cetak Pengusaha Muda Pertanian, Kementan Buka Wawasan Literasi Keuangan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Cetak Pengusaha Muda Pertanian, Kementan Buka Wawasan Literasi Keuangan
PROGRAM YESS JABAR: Direktur Polbangtan Bogor, Detia Tri Yunandar mengatakan bahwa pekan ini, keempat daerah binaan tersebut serempak mengadakan kegiatan swakelola berupa pelatihan literasi keuangan.

Subang, Jabar [B2B] – Kementerian Pertanian RI aktif menggalakkan program pengembangan kewirausahaan dan ketenagakerjaan pemuda milenial di bidang pertanian atau sering disebut YESS singkatan dari Youth Enterpreneurship and Employment Support Services hasil sinergi dengan lembaga pendanaan internasional yang bergerak di sektor pertanian yaitu International Fund for Agricultural Development [IFAD].

“Era sekarang adalah bukan era seperti dulu, tidak ada orang yang tidak butuh pertanian, dalam kondisi covid 19, kondisi krisis ekonomi bahan makanan menjadi penting. Maka dari itu perbaiki agenda, intelektual akademik dan manajemen diri untuk bisa maju dan berkembang menjadi anak muda yang produktif dan bisa menghadapi tantangan,” kata Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi memaparkan mendukung upaya pemerintah melakukan regenerasi petani sekaligus melahirkan pengusaha muda pertanian yang berdampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat pertanian Indonesia.

“Kalian semua adalah motor penggerak pertanian di negara yang kita cintai ini, terlepas dari generasai pendahulu kalian yang saat ini sudah menjadi penggerak dan pelopor pembangunan pertanian,” katanya.

Politeknik Pembangunan Pertanian Polbangtan [Polbangtan] dalam hal ini Polbangtan Bogor ditunjuk menjadi Provincial Project Implementation Unit [PPIU] Provinsi Jawa Barat [Jabar] fokus untuk pengembangan empat daerah binaan yakni Kabupaten Subang, Tasikmalaya, Cianjur dan Sukabumi.

Direktur Polbangtan Bogor, Detia Tri Yunandar mengatakan bahwa pekan ini, keempat daerah binaan tersebut serempak mengadakan kegiatan swakelola di antaranya Pelatihan Literasi Keuangan tidak terkecuali pada Business Development Services Provider [BDSP] Compreng dan BDSP Serang Panjang di Kabupaten Subang, Selasa pekan lalu [4/10].

Evi Rahayu, selaku Kepala BPP Serang Panjang menegaskan bahwa sebagai generasi muda harus memiliki mimpi. “Semangat mencari pengetahuan tentang budidaya, barang yang kita jual atau kembangkan dan ternak yang kita ternakkan. Berani mewujudkan mimpi, menjadi rencana kerja memulai dan mewujudkan mimpi tersebut.”

Kegiatan selama dua hari tersebut juga tak luput dari perhatian dinas pertanian setempat. Sri Rahayu dari Tim Teknis dari District Implementation Team [DIT] Subang mengisi kegiatan pelatihan sebagai narasumber.

Sri menyampaikan bahwa petani dan peternak muda calon Penerima Manfaat Program YESS di setiap desa harus tekun, berani dan banyak belajar hingga berkembang pesat serta memiliki banyak akses luas sehingga dapat menjadi young ambasador yang memiliki tugas mensosialisasikan dan menceritakan kesuksesannya ke setiap kota, provinsi bahkan luar negeri.

Project Manager PPIU YESS Jabar, Aminuddin mengatakan kegiatan peningkatan kapasitas pemuda melalui kegiatan keuangan bagi Kelompok Sasaran YESS dilaksanakan di kantor Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang, dengan delapan desa, yang diikuti 25 orang dari perwakilan desa.

Kegiatan kedua, katanya, di kantor BPP Kecamatan Serang Panjang yang diikuti 25 peserta mewakili enam desa. Kegiatan pelatihan keuangan tersebut diikuti oleh generasi milenial yang memiliki jiwa kewirausahawan dan memiliki visi ke depan, untuk mengembangkan desanya di lingkup pertanian dan peternakan.

"Materi yang disampaikan adalah lingkup pengelolaan manajemen keuangan, pemanfaatan hasil usaha dengan menerangkan secara detail tentang produk keuangan perbankan [Tabungan, Deposito, Giro, Transfer, Kredit, dan lainnya], asuransi dana pensiun, keuangan syariah dan literasi keuangan digital," kata Aminuddin.

Menurutnya, di dalamnya dijelaskan mengenai konsep keuangan untuk petani dan peternak, kecakapan dalam mengelola keuangan pribadi, keterampilan dalam membuat keputusan keuangan yang tepat dan merencanakan kebutuhan keuangan dimasa depan secara efektif dan efisien.

"Dengan materi yang disampaikan mengenai pengelolaan dana keuangan dan penyampaian produk keuangan di perbankan. Diharapkan para peserta pelatihan terutama para CPM [calon Penerima Manfaat] baik pertanian atau peternakan," kata Aminuddin. 

Tujuannya, katanya lagi, dapat meningkatkan pengetahuan mengenai produk perbankan, pengelolaan keuangan hingga pemasaran yang tepat sasaran. 

"Melalui program ini diharapkan akan muncul regenerasi pemuda pertanian dan peternakan yang melek digital sehingga akan mempermudah transaksi saat proses perdagangan nantinya," kata Aminuddin.

Hal itu sesuai harapan Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, melalui Program YESS diharapkan terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi SDM pertanian dari pedesaan, meningkatnya jumlah wirausahawan muda di bidang pertanian. [wisda/timhumasyessjabar]

Subang of West Java [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said.