5 Peran KostraTani, Pusluhtan Ajak Penyuluh Wonogiri Dukung Kebijakan Mentan

Indonesia`s Agricultural Extension Connected through the KostraTani

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


5 Peran KostraTani, Pusluhtan Ajak Penyuluh Wonogiri Dukung Kebijakan Mentan
BIMTEK KEP: Kabid Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian - Pusluhtan BPPSDMP, I Wayan Ediana memaparkan target-target dari Mentan Syahrul Yasin Limpo menginisiasi KostraTani [Foto: Humas Pusluhtan/Aemudin]

Wonogiri, Jateng [B2B] - Pembangunan pertanian nasional bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat tapi juga menjadi kewajiban pemerintah daerah, hal itu diwujudkan melalui lima peran KostraTani yang bertumpu pada komitmen dan dukungan penyuluh pertanian di tingkat kecamatan di bawah koordinasi Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] untuk mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern.

Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian melalui Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP] mensosialisasikan 'Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian 2020' untuk mendukung  pengembangan Komando Strategis Pembangunan Pertanian [KostraTani] di seluruh Indonesia, yang melibatkan peran aktif penyuluh pertanian di seluruh Indonesia di bawah koordinasi Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] di kecamatan selaku locust pertanian seperti diinstruksikan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo.

"Sosialisasi bertujuan mewujudkan lima peran Kostratani sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, dan pusat pengembangan jejaring dan kemitraan," kata Kepala Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan - Pusluhtan BPPSDMP, I Wayan Ediana di Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah pada Selasa [11/2].

Hadir di Wonogiri sebagai narasumber kegiatan bimbingan teknis [Bimtek] yang diinisiasi oleh Pemkab Wonogiri, I Wayan Ediana, mengingatkan bahwa perlunya percepatan implementasi KostraTani di lapangan antara lain kantor dinas terkait segera menetapkan petugas pengelola anggaran.

"Sebagai pusat data, KostraTani di kecamatan agar segera melakukan updating, verifikasi dan validasi data Sistem Informasi Penyuluhan Pertanian atau Simluhtan terkait dengan data etenagaan dan kelembagaan penyuluhan, data kelembagaan petani dan pengusaha pertanian milenial," kata I Wayan Ediana pada Bimtek Kelompok Ekonomi Petani [KEP] seraya menyampaikan salam dari Kepala BPPSDMP Kementan, Prof Dedi Nursyamsi dan Kepala Pusluhtan, Leli Nuryati.

Menurutnya, data penting lain untuk mendukung KostraTani adalah data potensi wilayah, data statistik pertanian menyangkut luas baku lahan sawah, luas areal tanam, produksi komoditas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan dan standing crop, populasi dan produksi peternakan dan komoditas ekspor dan para penyuluh agar memanfaatkan CyberExtension untuk menyusun materi penyuluhan.

Bimtek KEP di Wonogiri dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Pemkab Wonogiri, Safuan yang dihadiri 25 koordinator BPP, 25 Admin Sistem Informasi Penyuluhan Pertanian [Simluhtan], 12 perwakilan Gabungan Kelompok Tani [Gapoktan] dari seluruh Wonogiri.

I Wayan Ediana mengapresiasi inisiasi Pemkab Wonogiri khususnya Kadistan Safuan menginisiasi kegiatan Bimtek KEP sangat membantu petani meningkatkan keterampilannya dalam pengembangan usaha taninya sehingga memiliki nilai tambah dan meningkatkan daya saing di pasar.

"Bimtek KEP ini sejalan dengan instruksi Presiden RI Joko Widodo pada pembukaan Musrenbangtan pada 5 Januari 2017 di Jakarta agar tidak membiarkan petani bekerja sendiri-sendiri, dengan menguatkan manajemen dan organisasinya berbasis teknologi informasi dan komputasi atau TIK. Selanjutnya petani didorong untuk berkelompok atau membentuk cluster agar komoditas pertanian yang diusahakannya memenuhi skala ekonomi dan memiliki daya saing," kata I Wayan Ediana. [Liene]

Wonogiri of Central Java [B2B] - Indonesian Agriculture Minister Syahrul Yasin Limpo analogues Indonesian agricultural development like an inverted pyramid pattern, the top positions are farmers and communities, middle positions of state-owned enterprises and private companies, the government in the lowest position which describes the contribution and the minimum portion, as an implementation of strengthening the Farmer´s Economic Institution [KEP] support the Strategic Command for Agricultural Development [KostraTani] through three approaches.