Gardjita Budi: KRPL Atasi Kebutuhan Rumah Tangga dan Peluang Bisnis
Indonesian Govt Encourage Development of Urban Farming in Ciamis District
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Ciamis, Jabar (B2B) - Kementerian Pertanian RI berupaya mengembangkan kelompok masyarakat yang mandiri dan mampu mengembangkan bisnis berbasis ekonomi kerakyatan, dengan mengembangkan dan mengolah hasil pertanian menjadi produk olahan yang bernilai tambah melalui urban farming atau dikenal sebagai Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) sekaligus mendukung pencapaian kemandirian pangan di Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat.
Hal itu terlihat dari kiprah Kelompok Tani Wanita (KWT)Mekar Bersama di Desa Ciomas, Kecamatan Panjalu mengelola dan mengembangkan tanaman pangan dan hortikultura dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang dikelola menjadi apotek hidup dan warung hidup, sekaligus sebagai tabungan keluarga dan memperindah lingkungan tempat tinggal.
"Mereka telah memposisikan diri sebagai pelaku usaha dan pelaku bisnis yang berbasis pada ekonomi kerakyatan, mengembangkan dan mengolah hasil pertanian menjadi produk olahan yang tentunya menjadi nilai tambah bagi produk pertanian itu sendiri," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Gardjita Budi kepada pers pada kunjungan kerja di Ciamis pada Selasa (10/1).
KWT Mekar Bersama ini terbukti mampu menularkan motivasi dan inovasi kepada masyarakat di sekitarnya, dari jumlah anggota awal hanya 20 orang dan kini berkembang menjadi 140 kepala keluarga (KK) atau meliputi tiga rukun tetangga (RT) dengan beragam komoditas pangan.
"Mereka berhasil mengembangkan aneka komoditas pangan seperti cabai rawit, aneka sayuran seperti bayam, kangkung, kol, terong, dan seledri, ternak ayam kalkun, ayam kampung dan ternak kambing yang kotorannya kemudian diolah menjadi pupuk kandang dan biogas," kata Gardjita Budi.
Kemandirian Pangan
Ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga, yang memanfaatkan lahan pekarangan untuk urban farming atau pertanian perkotaan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pangan, seperti menanam cabai sehingga dapat menghemat pengeluaran lantaran harga cabai kerap melonjak pada hari-hari besar keagamaan maupun hari libur nasional.
"Kondisi ini tentu menjadi tantangan tersendiri, sehingga pemerintah bersama-sama dengan masyarakat perlu menggerakkan kembali budaya memanfaatkan dan mengelola lahan pekarangan, tak hanya di pedesaan tapi juga di perkotaan," kata Gardjita Budi.
Dia menambahkan, Kementan akan mendorong masyarakat mengembangkan kegiatan urban farming untuk pemanfaatan lahan pekarangan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri. Langkah berikutnya adalah mengembangkan sumber benih untuk menjaga keberlanjutan pemanfaatan pekarangan dalam pengembangan hortikultura.
"Pemanfaatan lahan pekarangan akan mendukung pengembangan kegiatan ekonomi produktif sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga dan menciptakan lingkungan hijau yang bersih dan sehat secara mandiri," katanya.
Ciamis, West Java (B2B) - Indonesian Agriculture Ministry seeks to develop a group of independent society, and business opportunities based on people's economy, by developing agricultural products into refined products through urban farming called the KRPL as development of self-sufficiency Ciamis District, West Java Province, according to senior officials.
Women farmers group Mekar Bersama di Ciomas village of Panjalu subdistrict by developing food crops and horticulture through urban farming in yard area of house to support food needs of family.
"They developed a business based on people's economy, developing and process agricultural products into value-added products," Director General of Food Security Agency, Gardjita Budi told reporters here on Tuesday (1.10.17).
Mekar Bersama to encourage motivation and innovation to the surrounding community, only 20 initial members and are moving on to 140 households or covers three neighborhoods with a variety of food commodities.
"They succeeded in developing a a variety of food commodities such as chili sauce, and various vegetables such as spinach, watercress, cabbage, eggplant and celery, turkey, chicken, goat manure and livestock manure and processed into biogas," he said.
Food Self-sufficiency
Mr Budi added, food security in Indonesia can start from the family, by developing urban farming in yard area of house to meet food needs by planting chili so it can save the household expenses because chili prices often soared during the religious holidays and National holiday.
"This situation is a challenge for the government to solve it, by encouraging communities to use and manage their yard area for farming in rural and urban areas," he said.
He was added that the ministry will encourage communities to develop urban farming, so that it can meet the food needs on their own. The next step is to develop a seed source for maintaining the continuity yard area of house for horticultural development.
"Utilization of yard area will support the development of productive economic activities to improve the welfare of the family, and to develop a clean and healthy environment," Mr Budi said.
