Fokus SDM, Kementan Targetkan Peserta Tugas Belajar Selesai Tepat Waktu
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Grant Program
Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani
Bandung, Jabar [B2B] - Selain infrastruktur, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional [RPJMN] tahun 2020-2024 akan difokuskan pada pembangunan SDM. Kunci untuk meningkatkan daya saing dan inovasi SDM, maka Kementerian Pertanian RI memberikan kesempatan insan pertanian untuk melanjutkan pendidikan melalui jalur tugas belajar.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, mengatakan peningkatan kualitas SDM sangat penting untuk dilakukan.
"SDM memegang peranan penting untuk meningkatkan produktivitas. Oleh karena itu, kita memberikan kesempatan sebesar-besarnya bagi ASN untuk melanjutkan pendidikan," katanya.
Melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian [BPPSDMP] Kementan membuka kesempatan Aparatur Sipil Negara [ASN] lingkup Kementan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang Magister [S2] dan Doktor [S3].
Sejalan dengan arahan Mentan, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, terus mengingatkan pentingnya SDM dalam upaya menopang transformasi pertanian.
“Jadi sebelum teknologi dan lainnya, yang pertama adalah SDM. Mindset harus diubah, ini tugas kita bersama dalam transformasi pertanian dari yang sebelumnya pertanian tradisional menjadi modern".
Dedi pun menjelaskan, menjaga keberlanjutan sumber daya pertanian dan tersedianya sarpras pertanian menjadi arah kebijakan Kementan, untuk itu BPPSDMP terus berupaya meningkatkan kualitas SDM Pertanian termasuk ASN lingkup Kementan melalui kesempatan meningkatkan pendidikan melalui tugas belajar.
Guna mendorong keberhasilan tugas belajar, BPPSDMP melalui Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan] menyelenggarakan pertemuan Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Tugas Belajar untuk ASN lingkup Kementan tahun 2022 di Bandung selama tiga hari, 10 - 12 Maret.
Dalam acara tersebut, hadir seluruh perwakilan unit kerja Eselon I lingkup Kementan serta manajer riset, PKM, Kerjasama, dan Inovasi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran [Unpad] Noladhi Wicaksana, yang menyampaikan kemajuan studi masing-masing peserta tugas belajar lingkup Kementan yang melaksanakan studi di Unpad.
Finalisasi draft petunjuk pelaksanaan tugas belajar untuk ASN lingkup Kementan dilakukan sebagai tindak lanjut diterbitkannya Permentan No. 31/2021 tentang Pedoman Tugas Belajar dan Ijin Belajar lingkup Kementan.
Disampaikan bahwa para petugas belajar wajib melaporkan kemajuan studi melalui aplikasi Siberlian serta diharapkan biro kepegawaian masing-masing Eselon I dapat melakukan pendampingan, pengawalan serta memonitoring peserta tugas belajar dibantu oleh perguruan tinggi mitra [PTM] agar segera menyesaikan studi tepat waktu serta tidak ada alasan memperlambat penyelesaian studi.
Sementara dalam sambutannya, Sekretaris BPPSDMP, Siti Munifah mengharapkan agar melalui kegiatan ini dapat mencari solusi terbaik pada permasalahan-permasalahan yang dihadapi peserta tugas belajar.
“Solusi yang disampaikan berupa pendampingan intensif dari alumni tugas belajar yang berprestasi untuk dapat membantu peserta tugas belajar yang mengalami hambatan, serta diberikan keringanan dari PTM berupa kemudahan dalam proses penyelesaian studinya, baik administrasi maupun pada saat penelitiannya. Diharapkan dengan solusi tersebut, peserta tugas belajar yang mengalami hambatan dapat segera menyelesaikan studi dengan hasil yang memuaskan”, tegasnya.
Tugas belajar program S2 dan S3 lingkup Kementan ini bekerja sama dengan 13 perguruan tinggi terbaik di Indonesia yakni Institut Pertanian Bogor [IPB], Universitas Gadjah Mada [UGM], Universitas Sebelas Maret [UNS], Universitas Diponegoro [Undip], Universitas Brawijaya [UB], Universitas Padjadjaran [Unpad], Universitas Sumatera Utara [USU], Universitas Andalas [Unand], Universitas Hasanudin [Unhas], Universitas Jenderal Soedirman [Unsoed], Universitas Indonesia [UI], Institut Teknologi Bandung [ITB] dan Universitas Airlangga [Unair]. [Yess]
Bandung of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
