FAO Bangga Indonesia Capai Swasembada

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Grant Program

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


FAO Bangga Indonesia Capai Swasembada
PROGRAM YESS: Kepala Perwakilan FAO Indonesia, Rajendra Aryal [berdiri] mengapresiasi capaian Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo melakukan transformasi sistem pangan dan pertanian adalah strategi penting penguatan pangan Indonesia.

Jakarta [B2B] - Kepala Perwakilan Badan Pangan Dunia [FAO] untuk Indonesia, Rajendra Aryal menyampaikan selamat atas prestasi Indonesia dalam mencapai swasembada beras. Baginya, prestasi tersebut sangat luar biasa mengingat tantangan pangan yang dihadapi saat ini tidaklah mudah.

"Capaian ini diraih dalam situasi ketahanan pangan dunia yang sedang menghadapi tantangan pandemi Covid-19, dampak perubahan iklim, dan konflik yang sedang terjadi di dunia. Indonesia telah menunjukkan performa yang sangat bagus," kata Rajendra di Jakarta, Minggu [14/8].

Badan Pangan Dunia [FAO], kata Rajendra, bersyukur dan sangat bergembira karena Indonesia di bawah pimpinan Presiden RI Joko Widodo mampu mencukupi kebutuhan masyarakat yang banyak. Capaian tersebut sekaligus bukti bahwa pertanian merupakan sektor yang tangguh, Indonesia berhasil meningkatkan produktivitasnya secara baik.

"Sangat membahagiakan bagi kami untuk dapat menyaksikan Indonesia melangkah maju dalam menggapai swasembada beras. Kami sangat bangga menjadi bagian dari upaya dan kerja keras tersebut," katanya.

Di balik keberhasilan tersebut, Rajendra menyampaikan terimakasih atas kerja keras Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang secara baik mampu mengimplementasikan semua arahan Presiden Jokowi.

"Kami ingin mengucapkan selamat kepada Menteri Syahrul Yasin Limpo atas perananya dalam menjamin produksi pangan yang mencukupi untuk populasi Indonesia yang cukup besar," katanya.

Rajendra menambahkan, transformasi sistem pangan dan pertanian adalah strategi yang sangat diperlukan dalam penguatan pangan Indonesia, terutama menghadapi tantangan yang sangat komplek saat ini. Indonesia cukup maju dalam upaya kerja keras tersebut.

"Saat ini, dunia sedang menghadapi tantangan ketahanan pangan yang cukup sulit, dan sekali lagi kami ingin menyatakan komitmen FAO untuk bekerja secara erat dengan Indonesia dalam upaya transformasi menuju sistem pangan dan pertanian yang efisien, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan," jelasnya.

Sebelumnya Lembaga penelitian beras dunia, International Rice Research Institute [IRRI] memberikan penghargaan terhadap Indonesia yang mampu mencapai swasembada beras. Pengharagaan ini diterima langsung oleh Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta.

IRRI menilai, Indonesia mencapai swasembada karena mampu memenuhi kebutuhan masyarakat lebih dari 20%. Diketahui, produksi beras nasional sejak 2019 konsisten di angka 31,3 juta ton sehingga berdasarkan hitungan Badan Pusat Statistik [BPS] jumlah stok akhir April 2022 tertinggi di angka 10,2 juta ton.

Presiden Jokowi mengatakan, di tengah ancaman krisis pangan di tingkat global, pemerintah Indonesia terus berkomitmen meningkatkan produksi nasional dan menjamin ketercukupan pangan di dalam negeri sekaligus memberikan kontribusi bagi kondisi pangan internasional.

"Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pelaku dan pekerja di sawah, para petani Indonesia atas kerja kerasnya. Tentu saja bupati, gubernur dan jajaran  Kementan yang semuanya bekerja sama dengan riset-riset dari universitas perguruan tinggi yang kita miliki. Ini adalah kerja yang terintegrasi dan kerja gotong royong," katanya. [YESS]

Jakarta [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.