Pusluhtan Tingkatkan Kapasitas Pengelola Informasi & Materi Penyuluhan
Indonesian Agricultural Extensionist must Report Performance by Articles
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani

Denpasar, Bali [B2B] - Pengelola Sistem Manajemen Informasi Penyuluhan Pertanian [SMIPP] di pusat dan daerah harus meningkatkan kerjasama penyediaan informasi via internet secara efisien, akurat, terpadu dan akuntabel, karena keberhasilan pengelolaan data dan materi penyuluhan lebih banyak ditentukan oleh komitmen bersama memelihara dan update data SMIPP melalui Cyber Extention dan Sistem Informasi Sistem Informasi Penyuluh Pertanian (Simluhtan) untuk mendukung proses pembelajaran petani milenial agar ´melek teknologi´.
Sebagaimana diketahui, standar operasional pelaksanaan SIMPP diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian - Permentan No 16/OT.140/2/2013 tentang Pedoman SIMPP di Kementerian Pertanian RI, khususnya Pusat Penyuluhan Pertanian pada Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP].
"Tugas pengelola SIMPP di tingkat pusat adalah melakukan perawatan dan pengembangan SIMPP, koordinasi dengan unit kerja terkait, evaluasi, apresiasi terhadap Admin SMIPP di tiap tingkatan, fasilitasi pembiayaan penyusunan materi dan database penyuluhan," kata Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan] Siti Munifah mewakili Kepala BPPSDMP Momon Rusmono pada ´workshop peningkatan kapasitas pengelola informasi yang berlangsung hingga hari ini, Jumat [3/5] diikuti 46 Admin dari seluruh Indonesia.
Sementara tugas pengelola daerah adalah melakukan pengisian materi dan database penyuluhan masing-masing provinsi/kabupaten/kota/BP3K/Bapeluh dan Bakorluh, melakukan perawatan alat pengolah data Cyber Extention, koordinasi di tingkat daerah, monitoring dan evaluasi materi serta database penyuluhan, sosialisasi SMIPP dan fasilitasi pembiayaan penyusunan materi dan database penyuluhan serta insentif bagi pengelola.
"SMIPP mendukung proses pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penyuluh pertanian dalam penyediaan informasi yang memadai untuk memfasilitasi proses pembelajaran petani," kata Siti Munifah kepada peserta worskhop.
Menurutnya, keberhasilan pengelolaan data dan materi penyuluhan melalui internet lebih banyak ditentukan oleh komitmen bersama, pusat dan daerah, dalam pemutakhiran data dan pemeliharaan website yang telah dikembangkan Pusluhtan.
Sementara Kabid Penyelenggaraan Penyuluhan - Pusluhtan, I Wayan Ediana menyoroti strategi operasional yang dijalankan SIMPP dalam peningkatan kapasitas penyuluh, peningkatan sarana teknologi informasi, pengembangan manajemen sistem informasi dan komunikasi pertanian secara terpadu serta dinamis, peningkatan koordinasi antar penyuluhan dan penelitian, serta peningkatan kerjasama penyuluhan dalam penguasaan dan pemanfaatan TIK.
Guna meningkatkan kemampuan para pengelola dan Admin SIMPP di pusat dan daerah, Pusluhtan menghadirkan jurnalis Tempo, Susan Dijanti membawa materi, teknis pembuatan berita dan artikel serta dosen Universitas Islam Negeri [UIN] Syarif Hidayatullah, Rully Nasrullah memaparkan materi teknis pembuatan vlog.
"Setelah workshop akan diadakan lomba penulisan berita untuk peserta, naskah berita atau artikel terbaik akan di-upload di media online," kata Kasubbid Penyediaan Informasi dan Materi Penyuluhan - Pusluhtan, Septalina Pradini. [One76]