Rakornis Sulteng, Kapusluhtan Ingatkan Peran Penyuluh Dukung Penangkaran Benih
Indonesian Agricultural Extensionist Support the Breeding of Food Crops
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani

Palu, Sulteng [B2B] - Penyuluh pertanian berperan penting mendukung pendampingan penyelenggaraan penangkaran benih tanamam pangan dan hortikultura, dengan menyiapkan materi dan metode serta media penyuluhan yang dipilih dan digunakan dalam pelaksanaan penyuluhan pertanian, karena pencapaian tujuan akhir dari penyuluhan sangat ditentukan oleh materi, metode serta ketepatan penggunaan media tanam oleh penyuluh.
"Kesuksesan penyuluh pertanian juga ditentukan oleh dukungan berbagai pihak terkait, khususnya dari pemerintah provinsi maupun kabupaten dan kota mendukung penyuluh mengoptimalkan perannya dalam mendistribusikan maupun desiminasi inovasi kepada petani, dalam hal peningkatan keterampilan proses penangkaran benih unggul tanaman pangan dan hortikultura di Sulawesi Tengah," kata Siti Munifah, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian - Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian di Kementerian Pertanian RI [Pusluhtan BPPSDMP] pada ´rapat koordinasi teknis pengawalan dan pendampingan penyelenggaraan penangkaran benih tanaman pangan dan hortikultura oleh penyuluh´ di Palu, Sulteng, Jumat [26/4].
Menurutnya, penangkaran benih merupakan salah satu tugas penting dari penyuluh pertanian mengacu pada ´Kebijakan Penyuluhan Pertanian´ untuk penguatan kelembagaan penyuluhan kecamatan di BPP dan desa atau WKPP; penguatan ketenagaan penyuluhan dengan peningkatan kompetensi penyuluh dan penumbuhan penyuluh swadaya; penguatan kelompok tani dengan penumbuhan dan pengembangan Poktan, Gapoktan, kelompok ekonomi petani [KEP], kelompok usaha bersama [KUB], korporasi petani; dan peningkatan diseminasi melalui penguatan riset dan pengkajian atau REL, adaptasi teknologi spesifik lokalita di BPP.
Siti Munifah mengingatkan peran penyuluh dalam melakukan pelatihan budidaya, penguatan kelompok tani, penghubung antara petani penangkar dengan pihak luar seperti mitra usaha, perencanaan dan pengawasan program penangkar benih. Tanpa mengabaikan kesesuaian materi, kesesuaian metode penyuluhan, ketepatan penggunaan media, dan intensitas penyuluhan.
"Penyuluh juga sangat berperan dalam penguatan kelompok terkait tertib administrasi serta adanya pertemuan terstruktur yang menjadi wadah bagi petani penangkar benih untuk berbagi informasi dan mendiskusikan berbagai masalah yang dihadapi oleh anggota kelompok tani yang tergabung dalam Poktan dan Gapoktan," katanya didampingi Kabid Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pemprov Sulteng dan Koordinator Penyuluh Pertanian Sulteng.
Menurutnya, penguatan kelompok yang dilakukan penyuluh memotivasi petani untuk menggunakan lembaga petani dalam mendukung kegiatan penangkaran benih. Peran penyuluh sebagai penghubung dengan pihak luar sangat berperan dengan menyerap aspirasi dari petani.
"Pemberian materi diberikan secara bertahap sesuai dengan proses budidaya dan kebutuhan usahatani yang dilakukan petani mulai dari memunculkan kesadaran usaha, motivasi usaha, tahapan budidaya, pengelolaan hasil panen, pemasaran dan penguatan kelompok," kata Siti Munifah kepada lebih 50 penyuluh pertanian Sulteng yang mengikuti Rakornis yang difasilitasi oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura [TPH] Pemprov Sulteng.
Dia mengingatkan para penyuluh pertanian Sulteng untuk optimalisasi peran BPP dan WKPP melalui gerakan pemberdayaan petani terpadu berbasis teknologi informasi, dan menarik minat generasi muda milenial untuk terlibat aktif dalam pengembangan pertanian nasional, hal itu akan mendukung peningkatan produksi untuk pencapaian swasembada pangan dan kesejahteraan petani.
"BPP sebagai pusat kegiatan dan integrasi data di kecamatan melalui lima strategi yakni koordinasi program dengan BPTP dan instansi teknis kantor kecamatan; pembelajaran melalui Demplot, pengolahan hasil, dan mekanisasi pertanian; membangun kemitraan dengan perbankan, pasar, Bulog, perusahaan swasta, dan agribisnis; klinik agribisnis melalui dukungan sarana dan prasarana; serta pusat data dan informasi dengan memperkuat brainware, software dan hardware. [Ika]