Kompetensi Siswa, SMK-PP Negeri Kementan gelar Uji Kompetensi Peternakan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Kompetensi Siswa, SMK-PP Negeri Kementan gelar Uji Kompetensi Peternakan
SMKPPN SEMBAWA: Uji Sertifikasi Profesi (USP) bidang Peternakan telah dipersiapkan secara seksama, kata Kepala SMKPPN Sembawa, Budi Santoso, yang didahului Bimtek Pra Sertifikasi.

Banyuasin, Sumsel (B2B) - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM) pertanian melalui lembaga uji kompetensi bidang pertanian yang kredibel dan diakui. 

Untuk itu, Tempat Uji Kompetensi (TUK) SMK-PP Negeri Sembawa menggandeng Lembaga Sertifikasi Profesi Kementan (LSP) menggelar Uji Sertifikasi Profesi (USP) bidang Peternakan selama empat hari, 16 - 19 Februari 2025 bagi Program Studi Agribisnis Ternak Unggas (ATU).

Sejalan arahan Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman bahwa tongkat estafet pertanian harus segera diberikan kepada generasi Z. Sebab, merekalah yang akan meneruskan sektor pertanian yang semakin mandiri, maju, dan modern. 

"Pembangunan sektor pertanian tentunya perlu dukungan dari SDM Pertanian yang memiliki potensi besar yang berasal dari usia produktif yakni generasi Z saat ini," katanya.

Dengan karakter yang kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras, ungkap Mentan, pemuda Indonesia bisa menjadi ujung tombak mewujudkan swasembada pangan dan mengantarkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia," tutur Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti pada berbagai kesempatan mengatakan bahwa pendidikan vokasi membangun sistem sertifikasi kompetensi bagi SDM pertanian.

"Sertifikasi kompetensi dilaksanakan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), standar internasional dan atau standar khusus,” katanya.

Secara terpisah, Kepala SMK PP Negeri Sembawa, Budi Santoso didampingi Wakil Kepala Pengajaran, Estri Rahajeng bersama Ketua TUK Farulian Furba telah mempersiapkan USP secara seksama dan matang, yang didahului kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pra Sertifikasi.

"USP dirancang untuk menyiapkan tenaga teknis pertanian terampil baik sebagai job seeker ataupun job creator, dalam skema pembuat selesai buah mengacu SKKNI, nilai kompeten sebagai bukti peserta USP," katanya.

Budi Santoso menambahkan, untuk Prodi Agribisnis Ternak Unggas [ATU] 31 peserta didik tingkat akhir mengikuti Uji Sertifikasi Profesi (USP) yang terbagi menjadi dua skema. 

Pertama, Skema Operator Kesehatan Unggas (Vaksinator/Paramedik Veteriner) diikuti 11 peserta dengan asesor Marjono (Balai Besar Uji Standar Karantina Hewan).

Kedua, Operator Kandang Unggas Pedaging/perunggasan diikuti 20 peserta dengan asesor Adi Rakhman dan Alfetmi Setyawati (BBPHKH Cinagara).

Ketua TUK, Farulian Purba mengatakan unit kompetensi yang diujikan dalam skema operator kesehatan unggas (vaksinator) meliputi penerapan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3), biosekuriti, program vaksinasi, persiapan pengobatan dan pengobatan massal.

"Sedangkan untuk unit kompetensi yang diujikan dalam skema operator kandang unggas pedaging meliputi: menerapkan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja atau K3, melakukan biosekuriti, menyiapkan kadang produksi, mengelola unggas periode starter, dan mengelola unggas periode finisher," katanya.

Mewakili Asesor LSP, Marjono menyampaikan tentang pelaksanaan dan hasil USP telah berjalan dengan lancar, selama empat hari melalui dua tahap yaitu tertulis dan praktik.

"Seluruh peserta yang mengikuti sertifikasi tenaga terampil teknis pertanian direkomendasikan kompeten, dengan menyandang gelar kompeten peserta didik, diharapkan memiliki bekal untuk terjun pada industri sektor pertanian selaku job creator maupun job seeker”, tutupnya. [titin/timhumas smkppnsembawa]

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.