SMK-PP Kementan & BP3MI Kolaborasi bagi Peluang Kerja di Luar Negeri

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


SMK-PP Kementan & BP3MI Kolaborasi bagi Peluang Kerja di Luar Negeri
SMKPPN SEMBAWA: Kepala SMKPPN Sembawa, Budi Santoso [kiri] didampingi Kepala BP3MI Sumsel, Waydinsyah [tengah] mengajak siswa/i untuk memanfaatkan peluang kerja di luar negeri.

Banyuasin, Sumsel (B2B) - Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3Ml) merupakan UPT Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia dengan wilayah kerja Provinsi Sumatera Selatan.

Melaksanakan kegiatan Goes To School berupa sosialisasi mengenai peluang kerja luar negeri dan bimbingan jabatan luar negeri di Aula SMK- PP Negeri Sembawa, Kamis (12/6/2025).

Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Sembawa sebagai unit pelaksana teknis (UPT) bidang pendidikan vokasi dari Kementerian Pertanian mencetak banyak calon penerus generasi muda di bidang pertanian.

Sejalan dengan arahan Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman bahwa tongkat estafet pertanian harus segera diberikan kepada generasi Z. 

"Sebab, merekalah yang akan meneruskan sektor pertanian yang semakin mandiri, maju, dan modern," katanya.

Pembangunan sektor pertanian, ungkap Mentan Amran, tentunya perlu dukungan dari SDM pertanian yang memiliki potensi besar, yang berasal dari usia produktif yakni generasi Z saat ini."

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti bahwa kehadiran anak muda merupakan penerus dari SDM pertanian di Indonesia.

"Dengan mengarahkan anak- anak muda bekerja di sektor pertanian, akan lebih maju,karena generasi muda sekarang dekat dengan teknologi dan sangat cepat beradaptasi dengan inovasi-inovasi terbaru," katanya.

SMKPPN Sembawa

Kepala Sekolah SMK-PP Negeri Sembawa, Budi Santoso dalam sambutannya menyampaikan SMK-PP Negeri Sembawa merupakan salah satu UPT di bawah Kementan, dengan Tupoksi bidang pendidikan.

SMK-PP Negeri Sembawa, katanya, memiliki empat program studi (Prodi) yaitu ATPH, ATP, ATU, dan APHP, juga mendukung program Kementan dalam percepatan swasembada pangan nasional.

"Bagi para siswa, perhatikan yang disampaikan oleh team BP3MI apa saja yang terkait, atau yang dilakukan jika berkeinginan bekerja di luar negeri seperti ditempuh oleh para alumni," ungkap Budi Santoso.

Tunuannya, katanya lagi, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pada saat mereka bekerja di luar negeri.

Sosialisasi tersebut menghadirkan Kepala BP3MI Sumatera Selatan, Waydinsyah yang menyampaikan pentingnya kesiapan kompetensi bagi para calon pekerja migran, menjelaskan dasar hukum, skema penempatan, peluang kerja yang tersedia dan tahapan persiapan sebelum bekerja keluar negeri.

"Ada lima skema penempatan PMI ke luar Negeri yaitu G to G kerjasama pemerintah dengan pemerintah luar negeri, G to P kerjasama pemerintah dengan agensi luar negeri, P to P kerjasama agensi dengan agensi luar, UKPS untuk kebutuhan perusahaan sendiri, dan Mandiri pekerja profesional," jelasnya.

Kegiatan sosialisasi, ungkap Waydinsyah, bagian dari program yang dirancang untuk menyebarluaskan informasi terkait peluang kerja dan prosedur bekerja ke luar negeri kepada masyarakat dan pelajar di berbagai daerah.

Sosialisasi ini juga penting mencegah tindak pidana perdagangan orang (TPPO), maupun negara-negara yang saat ini marak dijadikan pusat perjudian online, dengan memberikan informasi dan arahan yang benar kepada para calon pekerja migran.

Pada kesempatan tersebut, ditayangkan video tentang pernyataan dari alumni SMK-PP Negeri Sembawa, Rizki Ramadhani, yang telah berkerja pada sektor pertanian Jepang.

Rizki berbagi pengalaman suka dan duka dan proses yang harus dilewati untuk berkerja di luar negeri, serta memberikan motivasi untuk memperdalam keterampilan bahasa dan kompetensi kepada para siswa SMK-PP Negeri Sembawa," ucap Rizki. [wulan/titin/timhumas smkppnsembawa]

 

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.