Tingkatkan Kompetensi, Siswa SMK-PP Kementan Ikuti Bimtek Antisipasi Darurat Pangan
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi
Banjarbaru, Kalsel [B2B] - Krisis pangan menjadi tantangan dan ancaman dalam kehidupan manusia. Sebab, Hal ini dapat memperlambat perekonomian dunia dan prediksi meningkatnya masyarakat miskin tentu berimplikasi pada pemenuhan pangan bagi masyarakat.
Fenomena penurunan produksi di beberapa daerah di Indonesia, serta kenaikan harga pangan juga diwaspadai pemerintah sebagai pemicu terjadinya kerawanan dan krisis pangan di Indonesia.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan prioritas pemerintah saat ini adalah menjaga kedaulatan pangan melalui meningkatkan produksi padi dan jagung untuk mencegah krisis pangan di Indonesia.
"Kami berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan sektor pertanian serta kesejahteraan petani di Indonesia," ujar Menteri Amran
Melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus menggenjot produksi pangan melalui kegiatan perluasan areal tanam dalam program pompanisasi dan peningkatan lahan rawa.
Plt. Kepala Badan PPSDMP Dedi Nursyamsi menyatakan bahwa program itu tidak luput dari peran generasi emas pertanian yaitu anak-anak muda. Sebab, mereka mempunyai tekat, kreativitias, dan inovasi yang kuat untuk mengembangkan pertanian.
"Jika banyak generasi yang tergugah hatinya dalam pengembangan usaha pertanian, hal itu akan menimbulkan dampak yang positif karena itu akan menjadi bekal bagi mereka ke depannya dalam rangka menopang perekonomian Indonesia terutama dalam swasembada pangan," ujar Dedi.
Sehubungan dengan itu, SMK-PP Negeri Banjarbaru menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Desa Mitra melalui Bimbingan Teknis sebagai Upaya Antisipasi Darurat Pangan.
Bimtek ini diikuti oleh 87 siswa kelas X SMK-PP Negeri Banjarbaru Tahun Pelajaran 2023/2024. Kegiatan ini sendiri digelar di Aula Kampus SMK-PP Negeri Banjarbaru, selama 4 hari sejak 26 sampai 29 Juni 2024.
Menanggapi hal ini Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso menjelaskan bahwa kegiatan ini untuk mendukung Program Upaya Khusus dari Kementan dalam optimalisasi lahan khususnya di Provinsi Kalimantan Selatan.
Sebab nantinya siswa akan diterjukan ke lapangan atau ke desa mitra, untuk mendampingi petani dan tentunya mendukung program optimalisasi lahan, dalam rangka darurat pangan.
Para siswa mendapatkan materi Upaya dalam Antisipasi Darurat secara daring zoom dari Dosen Polbangtan Malang, PEPI Serpong, dan Polbangtan Yogyakarta Magelang.
Kemudian 3 hari siswa mendapatkan materi secara tatap muka dari Ani Susilawati dari BPSI Pertanian Lahan Rawa dengan materi “Identifikasi Kebutuhan Benih dan Identifikasi Kebutuhan Pupuk di Lokasi Pendampingan”.
Kemudian Gazali Rachman dari Balai Pengelolaan Sarana dan Prasarana Tanaman Pangan dan Holtikultura (BPSPTPH) dengan materi “Identifikasi Kebutuhan dan Ketersediaan Alsintan, Identifikasi Kebutuhan dan Ketersediaan pompa berdasarkan potensi lahan pertanian di lokasi pendampingan”. [Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru]
Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.
