Budidaya Jamur, Kementan Tingkatkan Keterampilan Petani Muda Banjar

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Banjarbaru

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Budidaya Jamur, Kementan Tingkatkan Keterampilan Petani Muda Banjar
SMKPPN BANJARBARU: Kepala SMK-PPN Banjarbaru, Budi Santoso diwakili Wakil Kepala bidang Kurikulum, Airin Nurmarita membuka kegiatan pelatihan selama dua hari yang diikuti 50 Penerima Manfaat Program YESS wilayah Kabupaten Banjar.

Banjarbaru, Kalsel [B2B] -  Kementerian Pertanian RI berupaya tiada henti memaksimalkan berbagai program prioritas maupun strategis, guna mempercepat pengembangan regenerasi petani di seluruh Indonesia, untuk memastikan keberlanjutan pembangunan pertanian.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo berulangkali mengingatkan bahwa petani-petani muda harus bisa mengambil peran dalam pengembangan pertanian.

"Harapannya, dari petani-petani milenial itu akan muncul inovasi-inovasi lain yang mendorong pertanian modern, sehingga swasembada pangan di negara kita nantinya benar-benar terwujud," katanya.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa instansinya siap untuk terus meningkatkan kualitas SDM, salah satunya melalui regenerasi petani.

"Kami gerakkan petani milenial melalui balai pelatihan pertanian serta politeknik pembangunan pertanian. kami ciptakan job seeker dan job creator yang siap memompa kreativitas dan produktivitas," kata Dedi Nursyamsi.

Guna menyukseskan program regenerasi petani di Indonesia khususnya di Provinsi Kalimantan Selatan [Kalsel] Kementan melalui Program Youth Entrepreneur and Employment Support Services [YESS] terus melakukan kegiatan-kegiatan pendukung regenerasi petani.

Kementan melalui Provincial Project Implementation Unit [PPIU] Kalsel yakni Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri [SMK-PPN] Banjarbaru menggelar Advanced Training [pelatihan] bertajuk ´Pengenalan Kultur Jaringan dan Budidaya Jamur´ bagi wirausahawan muda yang tergabung sebagai Penerima Manfaat [PM] dari Program YESS.

Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari, sejak Jumat pekan lalu [19/5] diikuti oleh 50 orang PM dari wilayah Kabupaten Banjar, yang berlangsung di Aula SMK-PPN Banjarbaru.

Kepala SMK-PPN Banjarbaru diwakili Wakil Kepala bidang Kurikulum, Airin Nurmarita Airin Nurmarita membuka kegiatan pelatihan seraya menyampaikan apresiasi terhadap antusias peserta untuk mengikuti pelatihan.

“Terima kasih kami sampaikan kepada peserta yang berkenan datang hari ini, hadir untuk meng-upgrade diri  Artinya mencoba meningkatkan kapasitas tambahan pengetahuan yang mungkin sebenarnya sudah dimiliki," katanya.

Harapannya, kata Airin, kita bisa mendapatkan beberapa  pencerahan atau adanya masukan-masukan dan ide-ide baru terkait dengan budidaya jamur dan teknik kultur jaringan.

Selama dua hari tersebut, peserta dibekali materi oleh dua praktisi. Adapun materi yang diberikan tak hanya teori namun disertai dengan praktik langsung aklimatisasi kultur jaringan dan pembuatan baglog sebagai media tanam jamur. [Tim Ekpos SMK-PP Negeri Banjarbaru]

Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.