Stabilkan Harga, Kementan Dukung Gerakan Pangan Murah di Palembang
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Palembang, Sumsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI terus memantau harga kebutuhan pokok pada sejumlah daerah di Indonesia, di antaranya Provinsi Sumatera Selatan oleh Tim Pengawalan dan Monitoring SMK Pertanian Pembangunan Negeri Sembawa, yang sinergi dengan Badan Pangan Nasional dan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Pemprov Sumsel.
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan pengawalan ketersediaan pangan mutlak dilakukan, untuk memastikan pasokan pangan bagi masyarakat cukup terpenuhi.
"Tim Pengawalan dan Monitoring mempunyai tugas melakukan pengawalan, koordinasi, dan monitoring terhadap kepastian ketersediaan dan harga bahan pokok, khususnya mengantisipasi harga beras yang terus melambung," katanya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa pertanian akan terus berproduksi untuk memastikan masyarakat mendapatkan pangan.
“Bahan pangan pokok dibutuhkan setiap harinya. Kita minta tim bekerja efektif untuk memastikan bahan pokok tersedia di masyarakat," ujar Dedi.
Stok 10 komoditas pangan pokok yaitu beras, cabai besar, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, telur ayam, daging sapi, gula pasir, dan minyak goreng terpantau mulai mengalami kenaikan cukup signifikan, salah satu dari dampak adanya laju inflasi 2023.
Dalam upaya menekan laju inflasi di Provinsi Sumatera Selatan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Pemprov Sumsel secara rutin menggelar Gerakan Pangan Murah bagi warga Kota Palembang dan sekitarnya, yang dipusatkan di sekitar halaman kantor Kecamatan Kalidoni pada Selasa [3/10].
Stok 10 komoditas pangan pokok yaitu beras, cabai, bawang merah, bawang putih, telur ayam, daging sapi, gula pasir, dan minyak goreng terpantau mulai mengalami kenaikan terutama pada bahan pokok beras, karena salah satu dari dampak adanya laju inflasi 2023.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Pemprov Sumsel, Ruzuan Effendi pada pembukaan Gerakan Pangan Murah di Halaman Kantor Kecamatan Kalidoni.
“Walaupun ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan seperti bahan pokok utama beras, namun stok beras tetap aman,” katanya.
Berbagai jenis produk yang ditawarkan sangat menarik perhatian masyarakat untuk mengunjungi pasar murah tersebut, terutama untuk komoditas beras dan telur ayam yang dijual sangat murah sehingga datang berbondong-bondong dan rela antri untuk mendapatkan paket beras dan sembako murah lainnya.
"Gerakan Pangan Murah diharapkan dapat menstabilkan harga kebutuhan pokok seperti beras, pada kegiatan ini banyak sekali stok beras terjual ribuan kilo dan habis terjual," katanya.
Ruzuan Effendi mengatakan, kegiatan tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan sembako murah dengan kualitas baik, yang diharapkan mampu menekan harga kebutuhan pokok dan mengatasi kelangkaan stok di pasaran.
Gerakan Pangan Murah tersebut diikuti oleh 18 peserta, utamanya Perum Badan Urusan Logistik [Bulog] sebagai pemasok bahan pokok beras dan Mitra Tani sebagai pemasok sayur dan buah segar.
Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni mengatakan pihaknya sebagai Unit Pelaksana Teknis [UPT] pendidikan dari Kementan, konsisten mendukung upaya pemerintah dalam penyediaan pangan.
"Dalam gerakan pasar murah tersebut, SMKPPN Sembawa ikut andil sebagai pemasok produk telur ayam dan hasil produk PWMP [Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian] dari siswa SMKPPN Sembawa," katanya. [titin/timhumassmkppnsembawa]
Palembang of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
