SMK-PP Negeri Kementan Cetak Generasi Muda Pertanian Kalimantan Selatan
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani

Banjarbaru, Kalsel (B2B) - Saat ini Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian Pertanian (BPPSDMP) gencar memfasilitasi dan menarik minat para pemuda untuk berusaha di bidang pertanian, dengan mencanangkan program cetak 2,5 juta petani milenial.
Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus berupaya meningkatkan produksi pangan strategis.
"Hal ini tentunya perlu dukungan dari SDM pertanian yang memiliki potensi besar yang berasal dari usia produktif," katanya.
Sementara Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti menegaskan, lulusan pendidikan vokasi Kementan dapat mencetak petani milenial yang berdaya saing tinggi dan berkompetensi.
Guna mewujudkan upaya tersebut, Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Banjarbaru sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) bidang Pendidikan Vokasi dari Kementerian Pertanian kembali mencetak calon penerus generasi muda bidang pertanian.
Kepala SMKPPN Banjarbaru, Yudi Astoni mengatakan, pihaknya menggelar kegiatan pengukuhan dan pelepasan 78 siswa kelas XII SMK-PP Negeri Banjarbaru Tahun Ajaran 2024/2025 yang telah meraih kelulusan 100% pada Rabu (4/6).
"Momen kali ini di gelar di halaman kampus SMK-PP Negeri Banjarbaru," katanya.
Yudi Astoni mengatakan, SMK-PP Negeri Banjarbaru meluluskan dan melepas 78 siswa yang terdiri atas tiga konsentrasi keahlian yakni 21 siswa Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP), 46 siswa Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH) dan 11 siswa Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian (APHP).
Hadir sejumlah undangan di antaranya perwakilan dari Pemkot Banjarbaru, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Muhammad Amin, Staf Ahli, UPT Kementan lingkup Kalimantan Selatan, instansi daerah, Iduka, penerima manfaat Program YESS, Dharma Wanita, pensiunan dan alumni.
78 Lulusan
"Hari ini kami meluluskan dan melepas 78 siswa. Kami ucapkan selamat atas keberhasilan kalian menyelesaikan pendidikan di SMK-PP Negeri Banjarbaru selama tiga tahun, yang dinyatakan lulus persen,” kata Yudi Astoni dalam sambutannya saat membuka acara.
Hari ini juga, ungkapnya, siswa/i yang dinyatakan lulua mengikuti rangkaian pelepasan dan pengukuhan, dan dilepas statusnya sebagai peserta didik, kemudian dikukuhkan oleh Ketua IKA Alumni sebagai generasi alumni SPMA, SPP, dan SMK-PP.
“Ini adalah langkah awal, akan ada babak baru untuk meraih cita-cita lebih tinggi lagi, baik bekerja, wirausaha, ataupun melanjutkan ke perguruan tinggi," kata Yudi Astoni.
Dari 78 siswa yang lulus, 16 lulusan sudah diterima bekerja di DuDi, 45 lulusan melanjutkan ke perguruan tinggi, dan 16 lainnya melanjutkan wirausaha.
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Kementan Muhammad Amin pada kesempatan tersebut berpesan, “selamat kepada seluruh lulusan dan keluarga atas keberhasilan menyelesaikan pendidikan di jurusan masing-masing."
“Saya harap, para lulusan bisa menjadi pencipta lapangan kerja atau job creator dan sebagai job seeker yang dapat diandalkan. Jadikan keberhasilan ini sebagai momentum untuk berusaha lebih keras lagi demi keberhasilan kalian”, terangnya.
Adapun siswa yang mendapatkan hasil terbaik di tiap Konsentrasi Keahlian adalah Siti Faizah dari ATPH, Tasya Nayda Nur Ahmadi dari ATP dan Noor Syifa Raihana dari APHP mendapatkan tabungan dari Bank BNI dan BCA.
Sekolah juga melakukan penandatanganan kerjasama dengan DuDi dan instansi pemerintah dilanjutkan pameran produk olahan dari tiap konsentrasi keahlian, Dharma Wanita, Penerima Manfaat YESS, DuDi dan lainnya. [Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru]
Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.