SMKPPN Kementan gelar Bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka di Banyuasin
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Banyuasin, Sumsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI terus memaksimalkan peran pendidikan vokasi pertanian untuk menghasilkan SDM milenial yang andal, utamanya dengan dengan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka untuk mendukung Program Merdeka Belajar.
Upaya tersebut ditempuh Kementan pada unit pelaksana teknis [UPT] pendidikan di Provinsi Sumatera Selatan yakni Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian Negeri [SMKPPN] di Kabupaten Banyuasin, SMKPPN Sembawa melalui Bimbingan Teknis [Bimtek] Implementasi Kurikulum Merdeka bagi 45 guru selama dua hari, 5 dan 8 Juli 2022.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo meyakini pendidikan vokasi akan menghadirkan petani milenial andal dengan kapasitas dan kompetensi mumpuni.
"Dengan pendidikan vokasi seperti SMKPPN, kami berharap hadir petani milenial yang mampu memberikan inovasi dalam pertanian. Bagaimanapun, masa depan pertanian ada di pundak generasi milenial," katanya.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan untuk mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern, perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan.
"Melalui pendidikan vokasi, Kementan melahirkan SDM yang kompetitif sebagai tenaga kerja pertanian andal dan unggul selaku job seeker. Juga kemampuan sebagai pengusaha pertanian milenial andal, kreatif, inovatif, profesional, serta mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor pertanian sebanyak mungkin selaku job creator," katanya.
SMKPPN Sembawa sebagai UPT binaan Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementan [Pusdiktan] dalam upaya mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, melakukan persiapan melalui Bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka di Aula SMKPP Negeri Sembawa dengan jumlah peserta sebanyak 45 guru pada 5 dan 8 Juli 2022.
Kepala SMKPPN Sembawa Yudi Astoni menyampaikan bahwa persiapan pembelajaran tahun 2022/2023 terkait Bimtek implementasi Kurikulum Merdeka menghadirkan narasumber dari Balai Penjaminan Mutu Pendidikan [BPMP] yang menjadi Koordinator Percepatan Kurikulum Merdeka di Provinsi Sumatera Selatan.
"Kegiatan ini untuk memberikan pemahaman pada seluruh tenaga pendidik bagaimana implementasi kurikulum merdeka. SMKPN Sembawa pada tahun ajaran 2022/2023 untuk Tingkat X, akan menerapkan Kurikulum Merdeka sedangkan Tingkat XI dan XII masih Kurikulum 2013 revisi," kata Yudi Astoni.
Menurutnya, penerapan kurikulum tersebut sebagai upaya sekolah vokasi pertanian Kementan untuk menghasilkan lulusan yang siap menjadi job creator dan job seeker serta melanjutkan pendidikan.
Dian Ekawati, narasumber dari Widyaprada Ahli Madya Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sumatera Selatan menyampaikan dalam Kurikulum Merdeka, guru memiliki keleluasaan dalam mendisain pembelajaran.
"Kurikulum Merdeka muncul karena kerisauan pada pendidikan di Indonesia. Mutu pendidikan yang belum berkualitas ditambah pandemi Covid-19. Di Kurikulum Merdeka, guru akan diberi wewenang menentukan materi esensial yang akan diajarkan," kata Dian.
Menurutnya, Kurikulum Merdeka lebih sederhana dan mendalam. Fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Belajar menjadi lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru dan menyenangkan.
"Kurikulum Merdeka juga menggunakan paradigma baru, kita mencoba untuk essesmen awal berupa diagnosis dan pembelajaran diferensiasi. Kekhasannya, adalah intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran," tambah Dian.
Selain itu, adanya Proyek Penguatan Profil Pelajaran Pancasila, kegiatan khusus yang ditunjukan untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar tentang Pancasila yang mengacu pada standar kompetensi lulusan.
Sebanyak 45 guru selama dua hari terlihat antusias dalam kegiatan Bimtek tersebut, selain mendapat materi, setiap guru diwajibkan membuat dan mengerjakan lembar kerja sesuai materi Kurikulum Merdeka seperti menganalisis capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, alur tujuan pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran/modul ajar, assesmen diagnostic kognitif dan non kognitif serta desain pembelajaran berdiferensiasi. [timhumassmkppnsembawa]
Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
