Sinergi Kementan dan BP3MI Siapkan Tenaga Profesional Perkebunan Sawit

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Sinergi Kementan dan BP3MI Siapkan Tenaga Profesional Perkebunan Sawit
SMKPPN SEMBAWA: Kepala SMKPPN Sembawa, Budi Santoso mengatakan, pelatihan dirancang untuk membekali peserta dengan keterampilan teknis dan praktis pengelolaan kebun kelapa sawit.

Banyuasin, Sumsel (B2B) - Dalam upaya meningkatkan kompetensi dan daya saing tenaga kerja di subsektor perkebunan, Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Sembawa, Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Kementerian Pertanian (Kementan).

Kepala SMKPPN Sembawa, Budi Santoso mengatakan, Kementan bersama BP3MI menggelar ´Pelatihan Plantation Worker Kelapa Sawit ´ pada 6 - 24 Oktober 2025 di lingkungan SMK-PP Negeri Sembawa. 

Kegiatan diikuti peserta dari sejumlah wilayah di Sumsel yang berminat menjadi tenaga kerja profesional di bidang perkebunan kelapa sawit, baik untuk pasar domestik maupun internasional.

Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman, menegaskan pentingnya regenerasi SDM pertanian di seluruh Indonesia.

“Pembangunan sektor pertanian perlu dukungan SDM dari generasi produktif yakni generasi Z, yang akan meneruskan sektor pertanian menuju kemandirian, kemajuan, dan modernisasi,” katanya.

Sementara itu, Kepala BPPSDMP Idha Widi Arsanti menambahkan, kehadiran generasi muda menjadi kunci kemajuan pertanian. 

“Anak muda kini dekat dengan teknologi dan cepat beradaptasi dengan inovasi baru. Dengan melibatkan mereka, sektor pertanian akan semakin maju,” ungkapnya.

SMKPPN Sembawa

Kepala SMKPPN Sembawa, Budi Santoso mengatakan, pelatihan dirancang untuk membekali peserta dengan keterampilan teknis dan praktis pengelolaan kebun kelapa sawit. 

"Pelatihan meliputi kegiatan pembibitan, pemupukan, pemeliharaan tanaman, hingga panen dan pascapanen," katanya.

Selain itu, ungkap Budi Santoso, peserta juga mendapat materi tentang keselamatan kerja, etika profesi, dan standar internasional tenaga kerja di sektor perkebunan.

Kegiatan pelatihan dibuka oleh Kepala Tata Usaha (TU) SMK-PP Negeri Sembawa, Syamsiyah, mewakili Kepala SMKPPN Sembawa, Budi Santoso menegaskan bahwa kerja sama Kementan dan BP3MI menjadi wujud nyata sinergi antara lembaga vokasi pertanian dan instansi pemerintah menyiapkan SDM unggul siap kerja dan berdaya saing global.

“Melalui pelatihan ini, kami ingin memastikan lulusan pertanian tidak hanya memahami teori, juga memiliki keterampilan yang diakui industri," katanya.

Dunia kerja di sektor sawit, ungkap Syamsiyah, menuntut tenaga profesional yang tangguh, terampil, dan berintegritas.

Kepala BP3MI Sumatera Selatan, Waydinsyah menegaskan bahwa program pelatihan merupakan bagian dari strategi peningkatan kualitas calon pekerja migran di sektor pertanian agar dapat bekerja secara legal, profesional, dan berdaya saing.

“Kami berkomitmen melindungi dan menyiapkan pekerja migran Indonesia sejak tahap pelatihan," katanya.

Kolaborasi dengan SMK-PP Sembawa, ungkap Waydinsyah, adalah langkah penting untuk menghasilkan tenaga kerja yang siap kerja dan terlindungi.

"Melalui pelatihan, diharapkan para peserta mampu menjadi tenaga kerja terampil yang berkontribusi pada peningkatan produktivitas perkebunan sawit nasional serta membuka peluang kerja lebih luas, baik di dalam maupun luar negeri," katanya lagi. [wulan/titin/timhumas smkppnsembawa]

 

 

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.