Tingkatkan Kapasitas SDM, SMKPPN Kementan Fokus Kelola Sekolah Center of Excellent
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Novita Cahyadi
Lampung [B2B] - Kementerian Pertanian tidak pernah berhenti meningkatkan kualitas SDM pertanian. Semua sektor dikerahkan, termasuk melalui SMK PP Negeri Sembawa. Sebagai unit pelaksana teknis BPPSDMP Kementan, SMKPPN Sembawa menggelar Peningkatan Kapasitas SDM selama dua hari [11-13 November] di Hotel Kurnia Perdana, Lampung.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menekankan, penguatan SDM pertanian wajib dilakukan dan masuk dalam program prioritas Kementerian Pertanian.
Mendukung Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan pembentukan karakter insan pertanian juga dibutuhkan dalam pembangunan pertanian.
Menurut Dedi sebuah institusi memiliki media atau cara untuk menjaga hubungan dan menumbuhkan iklim kerja yang produktif di lingkungan kerja. Dalam menuju reformasi birokrasi yang bersih, kompeten dan melayani perlu adanya pembinaan yang bukan hanya meningkatkan fungsi kinerjanya saja, tetapi juga emosional dan spiritual.
Dalam kegiatan pengembangan kapasitas SDM, Kepala SMKPPN Sembawa Yudi Astoni mengatakan sebanyak 50 orang pendidik dan tenaga pendidik ikut serta dalam kegiatan ini diharapkan dapat menyatukan visi dan misi untuk mencapai tujuan organisasi yaitu menghasilkan lulusan job seeker dan job creator serta memiliki karakter tangguh.
“Pada kegiatan pengembangan kapasitas ini kita hadirkan narasumber yang berasal dari SMK Pusat Keunggulan Kemendikbud yaitu SMKN 1 Negerikaton dan SMK Negeri Gedong Tataan, selain itu dua sekolah ini mendapatkan bantuan peralatan prakit siswa SMK PP BPPSDMP Kementan.
"Dalam sharing sasion kita akan sama-sama berdiskusi bagaimana pengelolaan sekolah sehingga dapat menjadi center of Excellent (pusat keunggulan), SMKPPN Sembawa dengan 4 prodi Agribisnis Tanaman Perkebunan, Agribisnis Tanaman Pangan Hortikultura, Agribisnis Ternak Unggas, serta Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian. Keempat prodi ini memiliki teaching factory yang memiliki keunggulan masing-masing yang masih perlu terus dikembangkan," kata Yudi.
Narasumber dari SMK Negeri 1 Gedong Tataan Dwi Artini sharing best practice proses dalam menjadi sekolah pusat keunggulan dimana sekolah harus benar-benar kawin dengan dunia industri, dalam artian menghasilkan anak yg terserap di industri tersebut.
Dwi menambahkan mou/kerjasama industri harus benar benar dimatangkan seperti untuk penyelenggaraan kurikulum, sertifikat kompetensi guru dan siswa, perjanjian terkait dengan ketersepan lulusan di industri.
Narasumber satu lagi yang tidak kalah menginspirasi Kepala SMK Negeri 1 Negerikaton Hermawati sharing bagaimana sekolah memacu peserta didik untuk menjadi wirausaha dengan menjadi reseller produk apapun yang mereka produksi sendiri.
"Membesarkan sekolahnya dengan memperoleh bantuan untuk membangun sarana dan prasarana dalam mendukung membesarkan SMKN 1 Negerikaton." Tutur Hermawati.
Kegiatan Pengembangan kapasitas ini dirangkai dengan kegiatan outbound yang seru untuk meningkatkan kekompakan seluruh pegawai.
Lampung [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said
