Bazar Pangan Murah di Banyuasin, Stabilkan Harga Kebutuhan Pokok
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Banyuasin, Sumsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI terus memantau harga kebutuhan pokok pada sejumlaha wilayah di Indonesia, salah satunya Provinsi Sumatera Selatan melalui Tim Pengawalan dan Monitoring SMK Pertanian Pembangunan Negeri [SMKPPN] Sembawa, yang kolaborasi dengan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan [Diskoperindag] Kabupaten Banyuasin, Sumsel.
Guna menekan laju inflasi, Pemerintah Kabupaten [Pemkab] Banyuasin bersama Diskoperindag menggelar Bazar Pasar Murah bagi warga setempat di Pusat Kuliner Pangkalan Balai, Kecamatan Banyuasin III di samping kantor DPMPTSP pada Rabu [6/9].
Kegiatan Bazar dipantau oleh Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni untuk memastikan kesiapan jajarannya mendukung kegiatan Pasar Murah bagi warga setempat dan sekitarnya.
Upaya SMKPPN Sembawa bersama Pemkab Banyuasing sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang senantiasa meyakinkan bahwa pertanian adalah bisnis yang menjanjikan.
"Tim Pengawalan dan Monitoring meiliki tugas melakukan pengawalan, koordinasi, dan monitoring terhadap kepastian ketersediaan dan harga bahan pokok, khususnya dalam mengantisipasi melambungnya harga beras," kata Mentan Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan pertanian akan terus berproduksi untuk memastikan masyarakat mendapatkan pangan.
"Bahan pokok sangat dibutuhkan setiap harinya. Karena itu, kita minta tim bekerja efektif untuk memastikan bahan pokok tersedia di masyarakat," kata Dedi Nursyamsi.
Stok 10 komoditas pangan pokok yaitu beras, cabai besar, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, telur ayam, daging sapi, gula pasir, dan minyak goreng terpantau mulai mengalami kenaikan yang cukup signifikan, salah satu dari dampak adanya laju inflasi 2023.
Kepala Diskoperindag Pemkab Banyuasin dan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumsel dalam pembukaan Bazar Pasar Murah di pusat kuliner Pangkalan mengatakan walaupun ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan seperti bahan pokok utama beras, namun stoknya tetap aman.
Gerakan Pasar Murah diikuti beberapa peserta di antaranya Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Banyuasin, Diskoperindag Banyuasin, BULOG, CV Amirsya Abadi Jaya, Kelompok Wanita Tani (KWT) dan SMKPPN Sembawa.
Berbagai produk sembako seperti beras, minyak goreng, gula pasir, tepung terigu, daging sapi, kerbau, telur, cabe, bawang merah, bawang putih, sayur-mayur, buah-buahan serta jajanan produk UMKM yang ditawarkan di bazar tersebut.
Antusias masyarakat dalam mengunjungi pasar murah tersebut terlihat sangat tinggi dan berbondong-bondong untuk membeli sembako murah dan beberapa kebutuhan produk lainya.
Bazar Pasar Murah harapannya dapat menstabilkan harga kebutuhan pokok seperti beras, pada kegiatan ini banyak sekali stok beras terjual ribuan kilo dan habis terjual semua.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan menyebut dengan adanya Bazar Pasar Murah yang digelar selama satu hari dapat membantu masyarakat umum untuk mendapatkan sembako murah dengan kualitas baik dan diharapkan mampu menekan harga kebutuhan pokok dan kelangkaan stok di pasaran. [titin/timhumassmkppnsembawa]
Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
