Dies Natalis ke-70, SMK-PP Kementan Mantapkan Langkah Pertanian Modern

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Dies Natalis ke-70, SMK-PP Kementan Mantapkan Langkah Pertanian Modern
SMKPPN SEMBAWA: Kepala SMKPPN Sembawa, Budi Santoso [ke-2 kiri] membuka Dies Natalis ke-70 bertema “Mengakar Kuat, Menjulang Hebat sebagai komitmen adaptif teknologi dan mendukung program Kementan.

Banyuasin, Sumsel (B2B) - Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMK-PP) Negeri Sembawa, UPT Pendidikan Vokasi di bawah BPPSDMP Kementerian Pertanian (Kementan), menggelar peringatan Dies Natalis ke-70 dengan semangat kebersamaan dan inovasi. 

Kepala SMKPPN Sembawa, Budi Santoso mengatakan Dies Natalis ke-70 menjadi refleksi perjalanan panjang sekolah dalam mencetak generasi muda pertanian yang unggul, berdaya saing, dan berkarakter wirausaha.

Sebagai sekolah pertanian yang berdiri sejak 1955 dengan nama Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA), tahun ini SMK-PP Negeri Sembawa memasuki usia ke-70.

Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman, menegaskan pentingnya peran sekolah vokasi seperti SMK-PP sebagai motor regenerasi petani dan pelopor pertanian modern yang melahirkan petani muda berjiwa wirausaha.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menambahkan bahwa sekolah vokasi pertanian merupakan ujung tombak dalam mencetak SDM pertanian yang berkualitas.

SMKPPN Sembawa

Kepala SMKPPN Sembawa, Budi Santoso mengatakan Dies Natalis ke-70 mengusung tema “Mengakar Kuat, Menjulang Hebat."

"Tema tersebut menggambarkan tekad adaptif terhadap perkembangan teknologi dan komitmen mendukung program prioritas Kementan," katanya.

Pada pembukaan acara, Budi Santoso menyampaikan rasa syukur sekaligus bangga atas kontribusi sekolah memajukan pendidikan vokasi pertanian serta mendukung swasembada pangan.

“Tujuh puluh tahun bukan waktu singkat. SMK-PP Negeri Sembawa tumbuh bersama masyarakat dan dunia pertanian Indonesia," katanya.

Kementan, ungkap Budi Santoso, berkomitmen terus melahirkan generasi petani milenial yang tangguh, inovatif, dan mandiri.

Memperingati ulang tahun ke-70, sekolah menggelar rangkaian kegiatan yang dibuka pada Jumat (14/11/2025).

Kegiatan diawali pembukaan resmi oleh Kepala Sekolah, dilanjutkan berbagai lomba seperti sweet, segitiga botol, mix fun games, Free Fire, karaoke, serta membuat dan menghias nasi goreng.

Puncak perayaan berlangsung pada Senin (17/11/2025) dengan upacara penutupan, pembagian hadiah, dan pemotongan kue, diikuti pegawai serta siswa. 

Acara ini turut menghadirkan seluruh pegawai, mantan Kepala Sekolah, mantan pegawai, ketua alumni, dan Dharma Wanita. [wulan/titin/timhumas smkppnsembawa]

 

 

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.