Kenalkan Sektor Pertanian, Kementan Buka `Wisata Petik Buah` di Lahan Sekolah

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Kenalkan Sektor Pertanian, Kementan Buka `Wisata Petik Buah` di Lahan Sekolah
SMKPPN BANJARBARU: Anak bawah lima tahun [Balita] antusias memetik buah yang mudah dijangkaunya, kiat Kementan melalui SMKPPN Banjarbaru mengajak masyarakat dari segala usia untuk mencintai pertanian melalui Wisata Petik Buah.

Banjarbaru, Kalsel [B2B] - Belakangan ini, aktivitas tidak biasa terlihat di lahan praktik Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri [SMK-PPN] Banjarbaru di Provinsi Kalimantan Selatan. Hal itu tampak dari banyaknya aktivitas masyarakat dari berbagai tempat mengunjungi SMK-PPN Banjarbaru, Sabtu [09/07].

Antusiasme masyarakat yang datang ke lahan praktik SMK-PPN Banjarbaru, dikarenakan saat ini unit pelaksana teknis [UPT] dari Kementerian Pertanian RI membuka Wisata Petik Buah sejak akhir Juni 2022 sebagai kiat Kementan mengenalkan sektor pertanian pada masyarakat melalui kegiatan wisata.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa Agroeduwisata merupakan kegiatan mengembangkan kawasan pertanian yang berperan sebagai kawasan produksi, edukasi, inovasi teknologi, inkubasi bisnis, konservasi lingkungan, juga sebagai kawasan wisata.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan Agroeduwisata harus hebat, termasuk infrastrukturnya, pertanamannya dan semuanya harus hebat. 

"Agroeduwisata dapat menjadi tempat maupun  sarana pembelajaran guna meningkatkan kecintaan kaum milenial dan usia dini pada pertanian dan peternakan," katanya.

Kepala SMK-PPN Banjarbaru, Budi Santoso mengatakan bahwa Wisata Petik Buah diinisiasi pihaknya sejak akhir Juni lalu, untuk meningkatkan minat masyarakat untuk mencintai pertanian melalui wisata murah, sehat dan bermanfaat.

"Wisata Petik Buah kami mulai sejak Senin, 27 Juni lalu, diprediksi akan berlangsung hingga November," katanya.

Riki, salah satu pengelola lahan praktik SMK-PPN Banjarbaru mengaku terus berupaya mengembangkan proses pembuahan di luar musim agar buah selalu tersedia sepanjang tahun.

Menurutnya, saat ini ada beberapa jenis buah dari beberapa varietas seperti rambutan antalagi, jaenal, rapiah, garuda dan binjai. Juga buah kelengkeng si batuk. Jeruk varietas siam banjar dan lemon. Sementara durian varietas montong, simas, kani dan si hijau.

"Dalam sehari, rata-rata wisata ini dikunjungi oleh 30 hingga 40 orang yang biasanya datang berkelompok," kata Riki.

Terlihat pengunjung sangat antusias, terlebih anak-anak yang sangat bersemangat memetik rambutan mengingat tinggi pohon yang dapat dijangkau oleh anak-anak bawah lima tahun [Balita].

"Rambutannya manis dan aman buat dipetik anak-anak. Buahnya nggak ada semutnya," kata salah satu pengunjung asal Banjarbaru.

Tidak hanya rasa buah yang menjadi daya tarik, tetapi harga dan sensasi memetik sendiri menjadi salah satu daya pikat yang ditawarkan wisata petik buah SMK-PPN Banjarbaru. [tim ekspos smkppn banjarbaru]

Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.