Kapasitas SDM, SMKPPN Kementan gelar Workshop Pendamping BP Sumsel
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani

Banyuasin, Sumsel (B2B) - Program Swasembada pangan nasional merupakan program unggulan dari Kementerian Pertanian (Kementan) berbagai upaya telah dilaksanakan antara lain program cetak sawah, optimalisasi lahan hingga Brigade Pangan.
Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menggelar Workshop Pendamping Brigade Pangan (BP) Tahap II Provinsi Sumatera Selatan dari tanggal 28 - 30 Agustus 2025 di SMKPP Negeri Sembawa.
Kepala SMKPPN Sembawa, Budi Santoso mengatakan kegiatan diikuti oleh Penyuluh Pertanian Pendamping BP, Koordinator Penyuluh dan pejabat fungsional dinas pertanian yang bertugas mendampingi BP yang berasal dari Kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin, Pagar Alam, Ogan Komering Ulu dan Pali, sebanyak 50 Orang peserta.
Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman bahwa BP sebagai langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas pertanian nasional. Program tersebut diharapkan dapat mewujudkan swasembada pangan nasional Indonesia.
"Pelatihan ini adalah investasi penting dalam meningkatkan kualitas SDM pertanian. Saya berharap BP yang melibatkan petani, penyuluh, Babinsa, ASN saling bersinergi untuk menjadi motor penggerak peningkatan produksi dan produktivitas pertanian sehingga kita dapat mencapai swasembada pangan," katanya.
Sementara itu, Kepada Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan, BP sudah terbentuk di beberapa wilayah di Indonesia, yang diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman.
"Brigade Pangan harus menjadi motor penggerak swasembada pangan nasional, karena itu diperlukan strategi terintegrasi, mulai pengelolaan lahan, optimalisasi produksi, hingga distribusi yang efisien," katanya.
SMKPP Negeri Sembawa
Secara daring, Kepala SMKPP Negeri Sembawa, Budi Santoso menyampaikan bahwa peserta dibekali berbagai materi yang akan diberikan oleh fasilitator yang merupakan guru SMKPP Negeri Sembawa yang sudah mengikuti ToMT.
"Kegiatan workshop menjadi langkah strategis dengan tujuan meningkatkan pemahaman BP terkait konsep pengelolaan pertanian modern berbasis tanaman padi," katanya.
Tujuan utama lainnya, kata Budi Santoso, untuk meningkatkan kapasitas teknis dan manajemen usaha tani padi bagi BP dan mendorong percepatan operasional BP.
"Selama workshop, Pendamping BP mendapat materi seperti kebijakan percepatan swasembada pangan dan penumbuhan BP, manajemen usaha tani padi oleh BP," katanya.
Materi penting lainnya, ungkap Budi Santoso, manajemen pengelolaan Alsintan yang berkelanjutan, manajemen dan tata kelola kelembagaan BP, literasi dan inklusi keuangan.
"Pelatihan ini untuk meningkatkan kapasitas penyuluh agar mampu mentransfer ilmu dan keterampilan kepada BP," ungkapnya.
Budi Santoso berharap pendamping BP bisa berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan produktivitas di Provinsi Sumatera Selatan.
"Melalui pelatihan, Brigade Pangan akan semakin kompeten dan mampu menjadi motor penggerak peningkatan produktivitas pertanian serta perluasan areal tanam di wilayah masing-masing. [wulan/titin/timhumas smkppnsembawa]
Banjarbaru of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.