Mentan: Kembangkan Kelapa Sawit Indonesia menjadi `Food, Feed, Fuel`
Indonesian Minister Encourage Palm Oil as the Food, Feed and Fuel
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Nusa Dua, Bali (B2B) - Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman mengingatkan peran kelapa sawit ke depan akan semakin strategis terkait peranannya sebagai ´food, feed, fuel´ secara berkesinambungan, tidak hanya menghasilkan kelapa sawit sekaligus mendukung upaya swasembada pangan dan daging, dan pemanfaatannya untuk biodiesel dari B15 menjadi B30 pada 2020.
"Upaya peningkatan produksi tidak hanya sebagai komoditas, juga didorong optimasi pemanfaatan hijauan dan limbah kelapa sawit dengan integrasi ternak sapi, serta pengembangan tanaman pangan seperti padi, jagung dan kedelai khususnya pada periode tanam belum menghasilkan," kata Mentan Amran Sulaiman saat menjadi ´keynote speech´ pada Indonesian Palm Conference (IPOC) XI and 2016 Price Outlook yang dibuka oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla pada Kamis (26/11).
Menurutnya, pengembangan kelapa sawit ke depan tidak hanya menghasilkan minyak kelapa sawit tapi juga mendukung Indonesia untuk mencapai swasembada pangan.
Dia menambahkan, konferensi ini sangat penting, karena semua pemangku kepentingan kelapa sawit hadir di sini untuk bersama-sama membahas perkembangan terkini bisnis kelapa sawit, dan sumber pembiayaannya, dan untuk mendapatkan gambaran perkiraan harga kelapa sawit tahun depan.
"Hasil konferensi tentunya akan dapat menjadi salah satu acuan bagi pelaku usaha kelapa sawit dan pemerintah untuk menyiapkan upaya-upaya strategis dalam pengembangan bisnis kelapa sawit pada 2016 dan tahun-tahun mendatang," kata Mentan Amran Sulaiman.
Mentan mencatat tiga hal penting penyebab industri perkebunan sawit bernilai dan berharga. Pertama, crude palm oil atau minyak kelapa sawit mentah merupakan sumber untuk makanan dan kehidupan di dunia. "Kedua, karena menjadi produsen terbesar di dunia, Indonesia tentu mempunyai agenda penting."
"Jangan dilupakan bahwa pengembangan korporasi kelapa sawit harus seimbang dengan pengembangan petani plasma dan usaha-usaha kecil masyarakat," kata Amran Sulaiman.
Bali, Indonesia (B2B) - Indonesian Agriculture Minister, Andi Amran Sulaiman , Andi Amran Sulaiman reminded the role of palm oil increasing strategic as food, feed, fuel for the benefit of national development, not only as an export product, but to support self-sufficiency in food and meat, and into biodiesel up to 30% of fuel in 2020.
"The increase in production is not only as a commodity, is also encouraging the utilization of forage and waste into cattle feed, and development of food crops, and development of food crops such as rice, corn and soybeans in particular the planting period," Minister Sulaiman in his speech as the keynote speaker here on Friday at the Indonesian Palm Conference 11th, who was opened by Indonesian Vice President Jusuf Kalla yesterday.
According to him, the development of oil palm is not only to increase profits for the company, but also supports Indonesia to achieve food self-sufficiency.
He added that this conference is very important, because all the stakeholders are here to discuss the latest developments in the palm oil business.
"The results of the conference will certainly become a reference for businesses and governments to prepare strategic steps in the development of the palm oil business in 2016 and in the future," Minister Sulaiman said.
He noted three important causes of the palm oil industry is very important and useful. First, crude palm oil or a source for food and life in the world. "Second, as the largest producer in the world, Indonesia certainly has an important agenda."
"Do not forget the company´s profit must be balanced with the development of farmers and small businesses community," he said.
