Pameran Produk SMK se-Sumsel, SMKPPN Sembawa Pikat Perhatian Pengunjung

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Pameran Produk SMK se-Sumsel, SMKPPN Sembawa Pikat Perhatian Pengunjung
SMKPPN SEMBAWA: Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni [kiri atas] bersama jajarannya dan dinas terkait pada ´Pameran Produk Inovasi SMK se-Sumsel´ yang menampilkan aneka produk inovasi siswa SMKPPN Sembawa di Kabupaten Banyuasin.

Muara Enim, Sumsel [B2B] - Serangkaian produk unggulan dari SMKPP Negeri Sembawa ditampilkan Kementerian Pertanian RI pada 'Pameran Produk Inovasi SMK se-Sumatera Selatan [Sumsel] di Gedung Kesenian Putri Dayang Rindu di Kota Muara Enim selama dua hari, 30 November hingga 1 Desember 2022. 

Berbagai kalangan dari siswa, dinas terkait dan masyarakat ikut memeriahkan acara tersebut. Berbagai kegiatan digelar di antaranya Lomba Kreativitas dan Teknologi Siswa SMK dan pameran aneka produk dari SMK maupun UMKM se-Sumsel.

Partisipasi SMKPPN Sembawa merupakan bagian dari upaya Kementan untuk promosi produk pertanian dan pentingnya Ketahanan Pangan melalui produk inovasi dari unit pelaksana teknis [UPT] Pendidikan dari Badan Penyuluhan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP].

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo berulangkali mengingatkan tentang peran vital sektor pertanian menjadi penopang utama perekonomian nasional.

“Aneka terobosan dengan menggabungkan pertanian pada subsektor perekonomian lain menjadi sesuatu yang luar biasa sekaligus menarik,” katanya.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mendorong SDM pertanian untuk terus berinovasi dalam pertanian untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

"Pertanian kini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan masyarakat. Sudah saatnya pertanian dijadikan agribisnis guna meningkatkan penghasilan," katanya.

Menurut Dedi Nursyamsi, transformasi pertanian harus dilakukan dengan cara-cara modern yang memanfaatkan smart farming agar efisien dan efektif serta menekan ongkos produksi. 

"Di masa lalu, pertanian konvensional dengan produktivitas rendah masih mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Kini, produktivitas tersebut, tidak mungkin bisa mencukupi kebutuhan pangan masyarakat," katanya.

Tampak stand produk inovasi SMKPPN Sembawa  dibanjiri pengunjung kunjungan yang mengincar produk inovasi hasil praktik siswa.

Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni mengatakan bahwa produk yang dibawa merupakan produk unggulan hasil produk teaching dari Program Studi [Prodi] Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian [APHP] Agribisnis Tanaman Perkebunan [ATP] dan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura [ATPH] di SMKPPN Sembawa.

Menurutnya, Prodi ATPH mengunggulkan prooduk jambu kristal, anggrek, tanaman bibit buah-buahan. Program studi ATP mengandalkan serai wangi, sementara Prodi APHP antara lain teh fungsional serta produk turunan serai wangi meliputi minyak atsiri, sabun, bunga sereh wangi, dan lilin aromaterapi, plus olahan jahe instan, keripik tulang lele, keripik kulit pisang dan keripik pisang coklat.

"Salah satu tujuan kegiatan, sebagai upaya mendukung, memperkenalkan dan mempromosikan karya inovasi siswa SMK se-Sumsel," kata Yudi Astoni.

Turut meramaikan kegiatan tersebut SMK di wilayah Kabupaten Banyuasin di antaranya SMK Suak Tapeh, SMK SMK I Air Kumbang, SMKN I Tungkal Ilir, SMK I Rambutan, SMK UN I BA III, SMK N Tanjung Lago dan SMK Nurul Ilmi. [titin/timhumassmkppnsembawa]

Muara Enim of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.