Capaian Kementan pada Polbangtan dan PEPI Diapresiasi Walikota Medan
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Grant Program
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Medan, Sumut [B2B] - Karakteristik dan kualitas individu harus dilengkapi dengan kapasitas dan kompetensi, termasuk SDM pertanian seperti Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] dan Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia [PEPI]. Kampus vokasi binaan Kementerian Pertanian RI adalah stakeholders utama bagi regenerasi petani dan pengembangan wirausahawan muda pertanian di seluruh Indonesia.
Komitmen Kementan bagi pengembangan regenerasi petani didukung dan diapresiasi oleh pemerintah daerah, seperti dikemukakan Walikota Medan, Bobby Nasution pada Stadium General Polbangtan Medan berupa seminar bertajuk ´Peran Pendidikan Vokasi Membangun Jiwa Entrepreneurship Millenial´ di Kota Medan, Jumat [3/6].
Mengenakan busana adat Melayu Medan, Walikota Bobby menyatakan dukungannya pada Polbangtan dan PEPI untuk dikembangkan lebih optimal dan tetap di bawah naungan Kementan.
"Karakteristik dan kualitas individu harus dilengkapi dengan kompetensi. Itulah mengapa kampus vokasi Polbangtan dan PEPI menjadi stakeholder penting bagi tongkat estafet pertanian Indonesia," kata menantu Presiden RI Joko Widodo yang hadir didampingi Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementan [Pusdiktan] Idha Widi Arsanti dan Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini.
Eksistensi Polbangtan dan PEPI sejalan upaya Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa Kementan berupaya mengoptimalkan peran Polbangtan dan PEPI, untuk meluluskan petani muda berkualitas, andal dan kompetitif serta kemampuan wirausaha yang mumpuni.
"Lewat pendidikan vokasi Polbangtan dan PEPI, kami terus berinovasi dan membekali mahasiswa dengan pengetahuan, pendidikan karakter hingga keterampilan untuk terjun dalam dunia usaha," kata Mentan Syahrul.
Target serupa dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi pihaknya telah meluncurkan banyak program untuk mendukung program Kementan seperti pelatihan dan magang luar negeri bagi petani milenial ke Taiwan, Jepang dan Korea.
"BPPSDMP berupaya memaksimalkan peran pendidikan vokasi. Polbangtan dan PEPI hadir sebagai pelaksana pendidikan dalam melahirkan generasi milenial yang tidak hentinya berinovasi sebagai modal saat terjun langsung ke masyarakat," katanya.
Dedi juga menekankan bahwa insan pertanian harus bisa menguasai sistem dan jejaring produksi, utamanya dalam hal supply and demand, didukung kemampuan memastikan ketersediaan produk dan pintar membaca apa yang menjadi kebutuhan pasar.
"Supply and demand akan berpengaruh pada fluktuasi harga. Seringkali terjadi over produksi dari hasil produk pertanian lantaran supply and demand tak dikuasai dengan baik. Akibatnya, terjadi kelebihan produk daripada permintaan pasar yang membuat harganya terjun bebas," katanya.
Dia mengingatkan, Polbangtan dan PEPI sebagai pelaksana pendidikan vokasi pun terus menanamkan jiwa wirausahawan tak sekedar bisa berdagang, namun ada proses pembelajaran seperti mengelola usaha, mengolah bahan hingga kepada proses pemasarannya.
Tak kalah penting, katanya, membaca peluang pasar merupakan hal yang esensial yang wajib hukumnya bagi seorang entrepreneur bila ingin sukses.
"Kelihaian dalam membaca peluang pasar, baiknya dilakukan mulai saat memulai dan mengembangkan usaha, melakukan segmentasi pasar, hingga saat melakukan perluasan usaha," kata Dedi Nursyamsi.
Walikota Bobby Nasution menambahkan selaku stakeholders penting regenerasi petani di Indonesia, selain membekali mahasiswanya dengan beragam kompetensi, Polbangtan juga menghadirkan sertifikasi termasuk bagi penyuluh pertanian, pertanian organik, asisten kebun, hidroponik, barista, digital marketing hingga desain grafis. [YESS]
Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
