Audit Eksternal, SMK-PP Kementan Raih Sertifikat SMAP SNI ISO 37001:2016

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKKPN Banjarbaru

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Audit Eksternal, SMK-PP Kementan Raih Sertifikat SMAP SNI ISO 37001:2016
SMKPPN BANJARBARU: Auditor URS Balikpapan, F Sumarlin Saranga [kiri]; Kasubbag TU SMKPPN Banjarbaru, Johan Pujianto [tengah] dan Wakil Kepala SMKPPN Banjarbaru Bidang Kurikulum, Airin Nurmarita.

Banjarbaru, Kalsel [B2B] - Selaku Unit Pelaksana Teknis [UPT] dari Kementerian Pertanian RI, maka Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan [SMK-PP] Negeri Banjarbaru senantiasa berkomitmen melaksanakan ´sistem anti penyuapan´ secara internal.

Hal itu dilaksanakan dengan adanya Audit Survailen Sertifikat SNI ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan [SMAP] bersama United Registar of Systems [URS] Cabang Balikpapan pada Kamis pekan lalu [25/1].

Pentingnya pengelolaan anti penyuapan dalam Manajemen Pendidikan Kejuruan bertujuan mengidentifikasi, mencegah dan mendeteksi terjadinya penyuapan terutama bagi sekolah vokasi, salah satunya SMK-PP Negeri Banjarbaru.  

Kepada Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nurysamsi bahwa Audit SMAP dilakukan sebagai bentuk konsistensi menjalankan sistem pemerintahan yang bersih dari isu penyuapan [good governance].

“BPPSDMP Kementan sebagai badan yang mengelola sumber daya manusia, sudah selayaknya kita menerapkan anti penyuapan bagi tercapainya pembangunan pertanian yang bersih dan transparan,” kata Dedi Nursyamsi.

Setelah dilakukan audit eksternal selama satu hari, F. Sumarlin Saranga selaku auditor dari URS Balikpapan menyatakan bahwa SMK-PP Negeri Banjarbaru direkomendasikan untuk mendapatkan Sertifikat SMAP, SNI ISO 37001:2016.

“Dari kesimpulan hasil audit, sejauh ini tidak ada temuan yang sifatnya major dan minor. Kami merekomendasikan SMK-PP Negeri Banjarbaru mendapatkan Sertifikat ISO 37001:2016," katanya di Banjarbaru.

Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso diwakili Airin Nurmarita selaku Wakil Kepala Bidang Kurikulum yang hadir pada pemaparan hasil audit, menyatakan senang dan bangga bahwa SMK-PP N Banjarbaru layak meraih ISO 37001:2016.

“Saya mewakili kepala sekolah menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya. Setidaknya, kita secara manajemen telah berusaha meminimalkan risiko penyuapan. Semoga niat ke depan, untuk terus memperbaiki, dan ini yang sudah diakui, secara legal diakui oleh URS,” kata Airin Nurmarita.

Ditambahkan oleh Kasubbag Tata Usaha SMK-PP Negeri Banjarbaru, Johan Pujianto, “Alhamdulillah berkat peran dan kerjasama semua pihak, SMK-PP Negeri Banjarbaru mendapatkan ISO 37001:2016."

Secara terpisah Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso menambahkan, dengan mendapatkan Sertifikat ISO 37001:2016 maka SMK-PP Negeri Banjarbaru akan berkerja lebih baik lagi.

"Mudah-mudahan di tahun-tahun mendatang, kami tetap mampu mempertahankan ISO 37001:2016,” katanya.

Pelaksanaan audit melibatkan beberapa fungsi atau bagian di SMK-PP N Banjarbaru yang erat kaitannya dengan Implementasi SMAP seperti top management, tim fungsi kepatuhan, tim Satuan Pengendali Internal [SPI], bagian penjaminan mutu, bagian kurikulum, bagian tata usaha, bagian kesiswaan, bagian Humas dan kerjasama serta bagian sarana dan prasarana. [Tim Ekspos SMKPPN Banjarbaru]

Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.