Siska Antoni, Petani Milenial Sumsel Raih Sertifikat Emas SDM Pertanian 2022
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Bogor, Jabar [B2B] - Siska Antoni, pegiat budidaya nanas dan pengolahan limbah nanas di Kota Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan [Sumsel] yang sukses menembus pasar ekspor, ditetapkan Kementerian Pertanian RI sebagai Champion berpredikat ´Petani Milenial Inovatif 2022´ sehingga layak meraih Sertifikat Emas [Golden Certificate] bersama 32 champion lain dari seluruh Indonesia.
Sertifikat Emas diserahkan oleh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo pada acara ´Harmonisasi dan Apresiasi SDM Pertanian tahun 2022´ di Kampus Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] Bogor pada Jumat [15/12]. Selain Siska Antoni, 32 Sertifikat Emas diserahkan pada 12 Petani Milenial Inovatif lain, 10 P4S Model sebagai Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya [P4S] Champion dan 10 Penyuluh Pertanian Berprestasi.
Capaian Siska Antoni diapresiasi Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni yang layak dikedepankan sebagai petani milenial sukses dari Sumsel, untuk mendorong terjadinya resonansi bagi generasi milenial, sehingga Duta Petani Milenial [DPM] binaan SMKPPN Sembawa akan mendorong dan mendukung hadirnya lebih banyak petani milenial inovatif dari Sumatera bagian selatan.
Harapan Yudi Astoni sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa subsektor ekonomi yang paling siap membangun kehidupan Indonesia yang lebih baik besok dan akan datang adalah pertanian.
"Saya sangat bangga dengan champion-champion yang terpilih. Tentu saja ini akan menstimulir bagi banyak orang agar turun tangan di sektor pertanian," kata Mentan Syahrul dalam sambutannya.
Menurutnya, salah satu yang harus didorong untuk menghadirkan pertanian besok bisa bicara lebih bagus. Bisa berkontribusi lebih maksimal adalah hadirnya SDM yang kuat.
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan [Sulsel] dua periode [2008 - 2018] menambahkan bahwa pertanian saat ini masih didominasi petani berusia lanjut, sehingga mutlak dilakukan regenerasi petani.
"Bonus demografi yang kita miliki 40 persen petani muda. Petani kita sekarang rata-rata 78 persen orang tua semua. Berarti anak anak kita belum kita turunkan. Saya berharap para champion menjadi lokomotif pergerakan ini harus terus bekerja lebih kuat," katanya.
Sementara itu, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan kegiatan Harmonisasi dan Apresiasi SDM Pertanian tahun 2022 merupakan agenda rutin BPPSDMP Kementan.
"Acara ini tidak hanya bertujuan memberikan penghargaan saja, juga menyebarluaskan hasil-hasil kinerja yang telah dicapai BPPSDMP serta harmonisasi dan silaturahmi SDM pertanian agar tetap terjalin sinergi yang baik dan keseimbangan dalam melaksanakan berbagai aktivitas," katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan harmonisasi, artinya penyesuaian dan penyelarasan. Adapun yang harus diharmonisasi terlebih dahulu adalah internal BPPSDMP Kementan baik personal, struktural, program, dan kegiatan. Pasalnya, hal ini menjadi kunci keberhasilan BPPSDMP Kementan.
Limbah Nanas
Siska Antoni selaku DPM binaan SMKPPN Sembawa ulet dan gigih membudidayakan komoditas nanas di kampung halamannya, Kota Prabumulih, Sumsel. Luasan yang dikelola sekitar 12 hektar di Kelurahan Karang Jaya Kota Prabumulih.
Nanas adalah komoditas ciri khas Kota Prabumulih, yang terkenal dengan cita rasa yang manis. Potensi usahanya besar dalam dunia pertanian, dengan permintaan tinggi sebagai buah sumber vitamin C. Nanas juga memiliki potensi sebagai bahan baku tekstil untuk peluang ekspor.
Melihat peluang bisnis dari limbah daun nanas yang selama ini terbuang sia-sia, Siska Antoni mendalami bagaimana limbah daun nanas dijadikan serat, sehingga bisa di ekspor tentunya dengan kualitas yang baik. Untuk meningkatkan produksi serat daun nanas dibentuklah Koperasi Produsen Miwa Pineapple.
Usaha yang ditekuninya berbuah manis, didukung Pemerintah Kota [Pemkot] Prabumulih melalui Dinas Pertanian serta penyuluh setempat, serat daun nanas tersebut menembus pasar internasional.
Siska Antoni digandeng perusahaan asing, Nextevo Pte. Ltd Singapura, dan telah dikunjungi oleh CEO-nya, Haraold Koh, mendorong Siska Antoni bersama gabungan petani nanas lainnya lebih bersemangat untuk memproduksi serat nanas.
"Berapa pun jumlah serat nanas yang kami produksi pasti diekspor, karena permintaannya cukup tinggi," katanya.
Hal itu didukung oleh Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni untuk membuktikan bahwa petani milenial Sumsel terus berinovasi untuk mengembangkan hasil produksi pertanian dari hulu ke hilir.
"Kita harus tunjukkan kalau petani milenial itu bisa sukses dan bermanfaat bagi masyarakat. Serat daun nanas menjadi angin segar bagi petani nanas, selain dapat menangani limbah, kini dapat menjadi sumber ekonomi petani nanas," katanya.
Serat daun nanas dari daun nanas sudah dipilih sesuai standar yakni berumur satu hingga 1,5 tahun dan berukuran 60 cm. Daun nanas kemudian diekstraksi menggunakan mesin Decorticator untuk memisahkan daging daun dan serat nanas.
"Serat nanas yang diperoleh kemudian dicuci, setelah itu dijemur selama satu hingga dua hari sebelum diolah menjadi serat daun nanas," kata Siska Antoni. [titin/timhumassmkppnsembawa]
Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
