Dukung Regenerasi Petani Kalsel, Kementan gelar `Completion Report Preparation`
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani

Banjarmasin, Kalsel (B2B) - Regenerasi petani dan penumbuhan jiwa wirausaha pertanian menjadi fokus dari program Kementerian Pertanian (Kementan), salah satunya dengan Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang merupakan kerjasama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus berupaya meningkatkan produksi pangan strategis. Hal ini tentunya perlu dukungan dari SDM pertanian yang memiliki potensi besar yang berasal dari usia produktif.
Ditambahkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti menegaskan bahwa menjelaskan program YESS menjadi salah satu barometer menciptakan petani milenial yang bisa memberdayakan sumber daya alam dengan kekuatan sumber daya manusia di dunia bisnis bagi pemuda tani di pedesaan.
Seperti diketahui, SMKPP Negeri Banjarbaru, ditunjuk sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Program YESS untuk wilayah Provinsi Kalimantan Selatan.
PPIU Kalsel di akhir Program YESS di Kalimantan Selatan, menggelar kegiatan Completion Report Preparation atau Persiapan Laporan Akhir Proyek Ketiga, selama tiga hari, 22 - 24 Juli 2025 di Hotel Rattan Inn Banjarmasin.
Kegiatan ditujukan bagi PPIU, DCT, DIT, Finansial Advisor, Mobilizer dan Fasilitator Pemuda dari empat wilayah Program YESS Kalsel yakni Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan, sebagai kelanjutan dari CRP sebelumnya.
Program Manager PPIU Kalsel, Angga Tri Aditia Permana menyampaikan terkait kerjasama dalam penyusunan data dan laporan akhir program, dan agenda penyusunan laporan Completion Report bersama seluruh tim kerja yang hadir.
“Kami mengharapkan agar Program YESS menjadi arah refrensi bagi petani muda di seluruh Indonesia bahkan dunia. Seluruh masukan dan saran akan menjadi evaluasi bagi akhir dan keberlanjutan Program YESS," katanya.
Angga Tri menyampaikan permohonan maaf, apabila selama pelaksaanaan Program YESS di Kalsel terdapat kekurangan seraya mengapresiasi dukungan dan kontribusi pemerintah daerah.
“Saya mewakili PPIU Kalsel mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang mendukung keberlangsungan Program YESS selama lima tahun ini dan berharap agar komunikasi serta koordinasi terus berjalan untuk keberlanjutan Program YESS di daerah”, pungkasnya.
Kegiatan diisi oleh beberapa pemateri dari Dinas Pendidikan Kalsel, Bappeda Kalsel dan akademisi. Dilanjutkan dengan testimoni dari perwakilan Fasilitator Pemuda, Mobilizer dan Financial Advisor.
Adapun tamu undangan di antaranya, Bappeda Provinsi Kalsel, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalsel, Dinas Perkebunan dan Peternakan Prov. Kalsel, DCT Kabupaten Banjar, DCT Kabupaten Tanah Laut, DCT Kabupaten Tanah Bumbu, DCT Kabupaten Hulu Sungai Selatan, DIT Kabupaten Banjar, DIT Kabupaten Tanah Laut, DIT Kabupaten Tanah Bumbu, DIT Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Banjar, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Banjar.
Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Perdagangan Kabupaten Tanah Laut, Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kabupaten Tanah Laut, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tanah Laut, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Tanah Bumbu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tanah Bumbu, Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, UKM dan Perindustrian Kab. Hulu Sungai Selatan, BDSP Karang Intan, BDSP Martapura, BDSP Astambul, BDSP Bajuin, BDSP Takisung, BDSP Sungai Loban, BDSP Kusan Hilir, BDSP Satui, BDSP Daha Utara, BDSP Angkinang.[Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru]
Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.