Kementan gelar Percepatan Tanam Brigade Pangan Dukung Swasembada

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kementan gelar Percepatan Tanam Brigade Pangan Dukung Swasembada
SMKPPN BANJARBARU: Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Yudi Astoni [bawah] mengajak peserta MAF mendengar kisah sukses dan tentang peran masing-masing mendukung kegiatan CSR dan Oplah.

Banjarbaru, Kalsel (B2B) - Pemerintah RI melalui Kementerian Pertanian (Kementan) senantiasa mengintensifkan berbagai upaya untuk mencapai target swasembada pangan nasional pada 2027, sejalan arahan Presiden RI Prabowo Subianto.

Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pencapaian swasembada pangan bukan hanya tugas pemerintah, melainkan membutuhkan partisipasi aktif dari semua pihak termasuk SDM pertanian, khususnya petani.

"Kita harus bekerja keras dan berkolaborasi untuk mewujudkan swasembada pangan secepat mungkin, karena ini merupakan kunci ketahanan pangan nasional," katanya dalam berbagai kesempatan. 

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementan, kata Mentan Amran adalah membentuk Program Brigade Pangan. Tujuannya, mempercepat swasembada pangan melalui optimalisasi sumber daya lokal dan dukungan teknologi pertanian modern. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menegaskan, Kementan mendukung gerakan percepatan tanam melalui berbagai program strategis untuk mencapai swasembada pangan nasional. 

Program difokuskan pada peningkatan optimasi lahan (IP) hingga minimal 250 dan mendorong tanam tiga kali setahun (IP 300) salah satunya dengan penguatan dan pelatihan Brigade Pangan agar lebih terampil dan modern.

“Brigade Pangan bertujuan mengajak generasi muda turut berperan mewujudkan swasembada pangan dengan mengelola lahan secara optimal dan mengintegrasikan pendekatan berbasis komunitas dengan teknologi modern," katanya.

SMKPPN Banjarbaru

Guna mendukung upaya tersebut, BPPSDMP Kementan kembali menggelar Millenial Agriculture Forum (MAF) Volume 6 Edisi 42 dengan tema: ´Percepatan Tanam Brigade Pangan untuk Mendukung Swasembada Pangan.´

Kegiatan MAF kali ini dilaksanakan oleh Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMKPP) Negeri Banjarbaru pada Sabtu (25/10).

Hadiri MAF, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan), Muhammad Amin yang berharap Brigade Pangan bersama-sama bisa melakukan percepatan tanam dan mewujudkan swasembada pangan.

“Peran pertanian modern sangat penting bagi sektor pertanian, saya harap kita harus terus mengoptimalkan SDM pertanian, salah satunya melalui kegiatan ini," katanya.

Muhammad Amin berharap Brigade Pangan semakin baik melalui percepatan tanam dan berjalan dengan maksimal untuk mendapatkan hasil memuaskan, tentunya mencapai output-nya yakni swasembada pangan.

Kepala SMKPP Negeri Banjarbaru, Yudi Astoni pada kesempatan tersebut mengajak peserta MAF mendengar kisah sukses dan bagaimana peran dari masing-masing untuk mendukung kegiatan cetak sawah dan optimalisasi lahan guna mendukung swasembada pangan.

“Kementan tiada henti mengajak para petani di seluruh Indonesia, khususnya saat ini, para manajer Brigade Pangan dan anggotanya," katanya.

Tentunya kita semua, ungkap Yudi Astoni, para pelaku yang bergerak di bidang pertanian untuk dapat mendukung program pemerintah dalam hal mempercepat di lokasi optimalisasi lahan dan lokasi jika tak salah rakyat yang saat ini sedang dibuka.

"Brigade Pangan bertujuan menumbuhkan petani milenial, memberdayakan petani secara berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraannya," katanya lagi.

Peran Penyuluh

MAF kali ini menghadirkan dua pemateri, diawali M Arpani selaku Kepala BPP Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, dengan materi ´Peran BPP dan Penyuluh Pertanian dalam Mendukung Percepatan Tanam Brigade Pangan.´

Arpani menjelaskan peran penyuluh dan BPP Kecamatan Dadahup mendukung Percepatan Tanam Brigade Pangan di antaranya berupa pendampingan teknis dan managerial, sosialisasi dan literasi, koordinasi dan fasilitasi serta motivasi dan penggerak.

Pemateri kedua Muhammad Sukron A Siregar selaku Sekretaris BP Rembuk Pemuda Tani Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, dengan materi berjudul ´Upaya-Upaya Strategis Brigade Pangan dalam Percepatan Tanam.´

M Sukron mengingatkan, inilah saatnya petani muda bergerak, sebab generasi muda adalah engine of change dalam percepatan tanam. 

"Dengan keberanian berinovasi dan kemampuan beradaptasi, petani muda dapat membawa Indonesia menuju swasembada pangan yang berkelanjutan," katanya. [Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru]

 

 

Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.