Kiprah KWT Al Ghifari Bukti `Pertanian Tidak Ingkar Janji`

Millennial Farmers are the Target of Developing Indonesian Agricultural HR

Reporter : Kemal Agus Praghotsa
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kiprah KWT Al Ghifari Bukti `Pertanian Tidak Ingkar Janji`
PETANI MILENIAL: Irna Marlina [kanan] sosok petani milenial yang sukses mengembangkan produk herbal bersama KWT Al Ghifari bersama wanita tani dan petani di Kabupaten Cianjur [Foto: Pusdiktan BPPSDMP]

Cianjur, Jabar [B2B] - Peran ganda perempuan tergolong strategis mendukung peningkatan produktivitas pertanian. Potensial pula mengungkit pendapatan dan ketahanan pangan bagi rumah tangga petani di pedesaan. Kelompok Wanita Tani [KWT] Al Ghifari di Kabupaten Cianjur berupaya mewujudkannya sekaligus  bukti ´pertanian tidak ingkar janji´.

KWT dibentuk sebagai upaya pelibatan kaum perempuan secara langsung dalam usaha meningkatkan produktivitas pertanian. Bukan hanya mendukung aktifitas pertanian dari hulu hingga hilir, juga motivator dan role model dalam keluarga, sehingga keterlibatannya dalam pertanian memiliki peran yang harus di-rekognisi. 

Menyadari peran vital perempuan di sektor pertanian, Program Youth Entreprenuership and Employment Support Services [YESS] memberikan perhatian khusus, salah satunya Irna Marlina, ibu rumah tangga, penyuluh swadaya sekaligus owner produk herbal dan organik Al-Ghifari yang memimpin KWT Al Ghifari di Cianjur.

Keberhasilan Irna relevan dengan harapan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa bertani itu tidak hanya lapangan kerja juga penggerak ekonomi dan penyedia nutrisi bagi keluarga. 

"Petani itu keren, memiliki agenda pengetahuan yang tertata, science juga tertata," kata Mentan Syahrul.

Menurutnya, dunia telah berubah sehingga tata kelolanya pun mengikuti perubahan tersebut. Mereka yang bisa bertahan dan memanfaatkan perubahan dengan baik akan makin tumbuh ke depan. 

“Pertanian harus semakin maju, harus semakin kuat. Kalau tidak diperbaiki cara kerjanya, kita bisa terpuruk. Untuk itu, kita hadirkan orang-orang yang  mau berwirausaha bagi pertanian yang semakin maju dan akseleratif dengan kapasitas maksimal menghadapi kendala dan tantangan," kata Mentan.

Sementara Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] mengatakan bahwa ada dua kunci utama pelaksanaan Program YESS. Pertama, untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian. 

"Kedua, sasaran YESS adalah generasi milenial yang harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir seperti dilakukan Irna," kata Dedi.

Kiprah Irna Marlina berawal pada 2009 dengan produk herbal berbahan baku kunyit dalam kemasan plastik, namun produk berkhasiat tersebut kurang direspon oleh masyarakat. Inovasi kemasan, mendorong produknya mulai disukai warga Cianjur dan sekitarnya.

Menyadari potensi pasar, Irna pun diversifikasi produk pada 2010 di antaranya jahe merah herbal dan beras Cianjur varietas unggul, beras merah organik, beras hitam organik dan beras coklat organik. Varian yang dikembangkan bersama 15 anggota KWT tercipta dari ketertarikan pada melimpahnya rimpang dan beras unggul di Cianjur. 

“Rimpang kunyit dan jahe merah yang tadinya memiliki nilai tidak seberapa, kini produknya diminati masyarakat  karena khasiatnya berlimpah. Kini rimpang patut untuk diperhitungkan," kata Irna.

Sebagai penyuluh swadaya, petani yang memasok produknya ke Al Ghifari pun mendapatkan penyuluhan dan edukasi agar konsisten hasilkan produk-produk unggulan. Irna pun tiada segan berbagi tips sukses usaha dengan senantiasa menjaga kualitas produk, inovasi serta konsisten dalam menekuni usaha. Irna pun membuka kesempatan bagi pelajar SMK dan mahasiswa yang ingin magang maupun praktik kerja lapangan [PKL].

Di tengah pandemi Covid-19, Al-Ghifari memperkenalkan produk terbaru, rempah herbal dari campuran jahe merah, kunyit, jeruk nipis, serai dan gula aren murni. “Berkat pandemi masyarakat kembali hidup sehat  dengan mengonsumsi produk-produk herbal. Disinilah kami menangkap peluang pasar yang sangat menguntungkan”, ungkap Irna. 

Terkait pemasaran, produk Al-Ghifari bisa didapatkan pada Gerai Al-Ghifari di Komplek SMPN 2 Cianjur, Toserba Selamat dan tersebar pula di gerai oleh-oleh di sekitar Cianjur serta belanja online atau via Instagram @alghifari_herbal. [Nurlaily/Mac]

Cianjur of West Java [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to the senior official of the agriculture ministry.