Jelang Hari Raya Idul Adha, SMKPP Kementan Lakukan Koordinasi Pengawalan dan Monitoring Ketersediaan dan Harga Pangan Pokok Sumsel

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Jelang Hari Raya Idul Adha, SMKPP Kementan Lakukan Koordinasi Pengawalan dan Monitoring Ketersediaan dan Harga Pangan Pokok Sumsel
KETERSEDIAAN STOK: Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti [tengah] saat melakukan sidak ke salah satu Pasar di Palembang.

Palembang, Sumsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI terus melakukan pengawalan dan monitoring terhadap ketersediaan sekaligus harga pangan pokok menjelang Hari Raya Idul Adha.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan kondisi ketersediaan pangan pokok jelang Idul Adha aman dan cukup terkendali, baik dipenuhi melalui produksi dalam negeri maupun impor luar negeri.

"Ketersediaan dalam kondisi aman, sekali lagi cukup baik dan terkendali," kata Mentan Syahrul.

Mentan Syahrul mengatakan ketersediaan relatif aman untuk komoditas beras, jagung, bawang merah, cabai merah, daging ayam, telur ayam, dan minyak goreng. Sementara, untuk stok kedelai, bawang putih, daging sapi, dan gula konsumsi pemenuhannya selain produksi dalam negeri juga dari substitusi impor.

Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian [BPPSDMP] bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Selatan, akan mengawal sekaligus mengawasi sejumlah bahan pangan pokok termasuk beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai merah keriting, cabai rawit merah, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, gula, dan minyak goreng.

Dedi Nursyamsi selaku Kepala BPPSDMP menyampaikan bahwa dua belas bahan pangan pokok ini akan terus kita awasi ketersediaan dan harganya lewat tim khusus yang telah dibentuk bersama penanggung jawab setiap provinsi.

"Selanjutnya, penanggung jawablah yang akan melaporkan dan menyampaikan data hasil monitoring ketersediaan dan harga bahan pangan pokok kepada sekretariat," ujar Dedi.

Langkah cepat ditempuh Pusat Pendidikan Pertanian dengan melakukan koordinasi Pengawalan dan Monitoring Ketersediaan dan Harga Pangan Pokok Menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 H di Hotel Santika Radial Palembang [9/6] yang diikuti oleh Dinas Ketahanan Pangan se-Sumatera Selatan, sebanyak tiga Kabupaten/Kota mengikuti secara offline yaitu Banyuasin, Palembang, Ogan Ilir sedangkan 14 Kabupaten/kota lainnya secara online melalui zoom.

Kegiatan ini dihadiri oleh Penanggung Jawab monitoring ketersediaan pangan pokok baik dari SMKPPN Sembawa, PEPI serta BBPP Batu.

"Dengan koordinasi bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian sebagai penghubung, kita akan mengawal, juga mengawasi agar nantinya bahan pangan yang tersedia cukup dan harganya bisa dijangkau masyarakat umum," tegas Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP, Idha Widi Arsanti.

Santi mengatakan ketersediaan pangan pokok di pasar seperti ayam, dan cabe; dikarenakan faktor lain sehingga menyebabkan harga menjadi naik. "Kita terus memonitor jangan sampai terjadi inflasi." 

Santi juga menghimbau terhadap kasus Penyakit Mulut Kaki [PMK], masyarakat dapat melakukan diversifikasi ke sumber protein lainnya.

Menurut Santi, salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan ini ialah dengan melakukan pemetaan terhadap ketersediaan dan harga bahan pangan pokok di Sumatera Selatan.

Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel Ruzuan Effendi menyampaikan bahwa pagi hari tadi telah kita tinjau di pasar Palembang yang cukup bisa mewakili kondisi Sumatera Selatan, dari hasil tinjau kebutuhan dan harga tidak ada gejolak yang signifikan pada 12 bahan pangan pokok jelang Idul Adha ini. 

"Menjelang idul adha ini masyarakat tidak panik terhadap wabah PMK  yang sedang menyerang hewan seperti sapi karena di Sumsel kasus minim dan kita sudah menyiapkan cara antisipasi nya" Ujar Ruzuan.

Dari hasil koordinasi 17 kabupaten kota se-Sumatera Selatan bersama dinas terkait bahwa ketersediaan dan harga pangan pokok menjelang Idul Adha dapat dikatakan aman.

Palembang of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.