APCI Bertekad Tingkatkan Produktivitas Cengkeh melalui Intensifikasi
APCI Commitment to Increase Productivity through Intensification Cloves
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia (APCI) berkomitmen untuk tetap menjaga peningkatan produktivitas cengkeh melalui strategi intensifikasi dan rehabilitasi tanaman cengkeh agar terjadi keseimbangan antara permintaan dan penawaran pasar dalam negeri.
"Strategi khusus ini dibutuhkan mengingat produksi cengkeh nasional sangat fluktuatif, selain karena karakter alami cengkeh juga akibat pengaruh iklim," kata Ketua Umum APCI, Soetardjo kepada pers pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) APCI keenam di Jakarta, Selasa (28/5).
Rakernas APCI keenam dibuka Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Gamal Nasir pada Senin (27/5) dan berlangsung hingga hari ini diikuti oleh seluruh dewan perwakilan daerah (DPD) APCI seluruh Indonesia.
Menurut Soetardjo, Rakernas APCI memiliki tujuan khusus, yakni mengevaluasi program tahun lalu dan menggagas rekomendasi program yang akan datang," ungkap Soetardjo.
Soetardjo menambahkan, selain bertujuan melestarikan industri rokok kretek nasional, dimana sebanyak 93% hasil komoditi dikonsumsi oleh pabrik-pabrik rokok kretek. Juga membahas upaya memperpendek mata rantai perdagangan cengkeh, memperkokoh payung harga, dan merintis kerja sama petani cengkeh ASEAN.
Cengkeh merupakan tanaman peninggalan kolonial Belanda yang termasuk dalam komoditas unggulan di sektor perkebunan, dan merupakan salah satu dari 15 komoditi yang diutamakan penanganannya dalam pembangunan perkebunan khususnya untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri.
"Sebagai tanaman asli Indonesia, tanaman cengkeh mempunyai peranan strategis karena hampir seluruhnya diupayakan oleh petani sekitar 98 persen dari total area dan hasilnya sebagian besar diserap oleh pabrik rokok," ungkap Soetardjo.
Jakarta (B2B) - Indonesian Cloves Growers Association (APCI) is committed to maintain increasing productivity through intensification strategies clove and clove plant rehabilitation for a balance between demand and supply in the domestic market.
"This particular strategy is needed because the national production of cloves is very volatile, in addition to the natural character is also due to the influence of climate," said Chairman of the APCI, Soetardjo to the press at the National Working Meeting (National Workshop) APCI sixth in Jakarta, Tuesday (28/5).
APCI sixth meeting was opened by the Director General of Plantation Agriculture Ministry Gamal Nasir on Monday (27/5) and continues to this day attended by all regional councils (DPD) APCI throughout Indonesia.
According Soetardjo, Meeting APCI has specific objectives, evaluate program initiated last year and program recommendations that will come, "said Soetardjo.
Soetardjo added, besides aiming to preserve the national cigarette industry, 93 per cent proceeds commodities utilize cigarette factories. Also discuss efforts to shorten the chain of clove trade, strengthen the price, and pioneering clove farmers ASEAN cooperation.
Clove is a Dutch colonial heritage plants are included in the commodity in the plantation sector, and is one of the 15 priority commodities handled in plantation development especially to meet domestic needs.
"As a native Indonesian plant, cloves have a strategic role due almost entirely pursue by farmers about 98 percent of the total area, and the results are largely absorbed by the tobacco companies," said Soetardjo.
