Kakao, Indonesia Berpotensi Jadi Produsen Terbesar Dunia
Indonesia has the Potential to Become the World`s Largest Cocoa Producer
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Heru S Winarno
Translator : Parulian Manalu
Payakumbuh (B2B) - Menteri Pertanian Suswono optimistis Indonesia dapat menjadi produsen kakao terbesar dunia, asalkan mampu meningkatkan produksi dan kualitas kakao. Saat ini, posisi Indonesia masih berada di urutan ketiga di bawah Pantai Gading dan China sebagai penghasil kakao terbesar dunia.
"Potensinya kita punya dan Indonesia dapat menggeser posisi produsen kakao terbesar dunia dengan memaksimalkan potensi lahan, meningkatkan produksi dan menjaga kualitas produk," kata Menteri Pertanian Suswono saat meresmikan pabrik coklat di Kelurahan Kapalo Koto, Kecamatan Payakumbuh, Payakumbuh, Sumatera Barat, Jumat (31/5).
Hingga saat ini, kata Suswono, Indonesia memiliki kakao dengan kualitas yang baik. Bahkan kakao yang tumbuh di Payakumbuh merupakan kakao terbaik di dunia dimana ukuran buah dan bijinya besar. “Kualitas ini yang tidak dimiliki oleh negara lain."
Untuk itu, secara khusus Mentan meminta kepada para petani di Payakumbuh untuk memanfaatkan lahan kosong yang dimiliki dengan menanam kakao.
Suswono pun berjanji akan mendukung Payakumbuh untuk mengoptimalkan produksi dan meningkatkan nilai tambah bagi petani, sehingga ke depan tidak terjadi lagi penjualan kakao dalam bentuk biji.
“Kalau bisa yang diekspor itu produk olahan kakao agar nilai tambahnya besar, kalau itu belum bisa dilakukan, minimal kakao yang sudah dipanen difermentasi terlebih dahulu baru kemudian diekspor sehingga ada nilai tambahnya dan harganya lebih mahal dibandingkan biji kakao mentah,” tambah Suswono.
Payakumbuh (B2B) - Agriculture Minister Suswono optimistic that Indonesia could become the world´s largest cocoa producer, as long as it is able to increase the production and quality of the cocoa. Currently, Indonesia is still in third place, below the Cote d´Ivoire and China as the world´s largest cocoa producer.
"The potential we have and Indonesia can shift the position of the world´s largest cocoa producer by maximizing the potential of land, increase production and maintain quality products," said Agriculture Minister Suswono when inaugurated chocolate factory at Kapalo Koto Village, Payakumbuh District, Payakumbuh, West Sumatra, on Friday (31/5).
Until now, said Suswono, Indonesia has a cocoa of good quality. Even cocoa growing in Payakumbuh is the best cocoa in the world where the size of the fruit and seeds. "These qualities are not possessed by other countries."
For that, Suswono asked farmers in Payakumbuh to utilize vacant land owned by planting cocoa.
Suswono promised to support Payakumbuh to optimize production and increase the added value for farmers, so that the future does not happen again in the form of selling cocoa beans.
"If it can be exported cocoa products processed in order of high added value. If not able, at least cocoa harvest through fermentation before exporting value added increased and the price is more expensive than raw cocoa beans, "added Suswono.
