Industri Pangan Diminta Dukung Operasi Pasar Hingga Lebaran H+6

Indonesian Govt Hoped the Food Bazaar was Held to Six Days after the Eid

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Industri Pangan Diminta Dukung Operasi Pasar Hingga Lebaran H+6
Mentan Andi Amran Sulaiman (memegang mikrofon) berbincang dengan staf dari produsen pangan pada pasar mudah di Palembang (kiri), konsumen antusias berbelanja (kanan), Mentan dialog dengan konsumen (inset atas) Foto2: B2B/Mac

Palembang, Sumsel (B2B) - Pemerintah RI mengharapkan industri dan distributor pangan khususnya minyak goreng, ayam potong, telur ayam, daging ayam, bawang merah dan cabai mendukung operasi pasar yang digelar oleh pihak-pihak terkait di seluruh Indonesia hingga enam hari setelah Lebaran (H+6) dan tidak berlangsung insidentil atau pada hari-hari tertentu saja.

Harapan tersebut dikemukakan oleh Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman saat berkunjung di ´pasar murah´ yang digelar oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) di Palembang pada Kamis pagi (9/6).

Pasar murah yang berlangsung di samping kantor gubernur di pusat kota Palembang mematok harga jual ayam potong Rp25.000 per ekor, Rp85.000 untuk beras 10 kg, telur ayam Rp19.000 per kg, cabai merah Rp25.000 per kg, dan daging sapi Rp80.000 per kg seperti tertera di papan tulis (whiteboard).

"Saya surprise dan mendukung langkah Charoen Phokphand menjual ayam potong Rp25 ribu per ekor, begitu pula Bimoli yang bersedia menurunkan harga minyak goreng hingga 5,5% di seluruh Indonesia, kalau bisa turun lagi, dan saya harapkan pasar murah ini berlangsung hingga Lebaran H plus enam," kata Mentan yang berada di Palembang sejak Rabu malam (8/6).

Tampak hadir Dirjen Tanaman Pangan, Hasil Sembiring; Staf Ahli Mentan, Mat Syukur dan sejumlah direktur dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Perkebunan di Kementan.

Perbaikan Tata Niaga Pangan
Mentan Amran Sulaiman menegaskan komitmennya untuk memperbaiki tata niaga seperti minyak goreng, ayam potong, telur ayam, daging sapi, bawang merah dan cabai sehingga harganya dapat terjangkau konsumen, sementara petani dan pedagang tetap mendapat keuntungan secara wajar.

Menurut Mentan, Pemerintah RI melalui Kementerian Pertanian akan menerapkan solusi jangka pendek seperti mendorong komitmen dari produsen terbesar minyak goreng, gula pasir, daging sapi, daging ayam untuk berpartisipasi menurunkan harga melalui kegiatan operasi pasar.

"Langkah tersebut diikuti pemetaan sentra produksi pangan yang siap panen pada Juni hingga Juli 2016, kemudian membeli hasil produksi petani dan langsung didistribusikan kepada konsumen di seluruh Indonesia," kata Mentan.

Dalam kegiatan distribusi tersebut, Kementan akan melibatkan pihak-pihak terkait seperti Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), Toko Tani Indonesia (TTI) yang dikembangkan oleh Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan, koperasi pasar, pusat koperasi TNI dan Polri, kelompok tani (Poktan) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) sehingga dapat memberi keuntungan yang layak kepada petani dan mampu mendorong pengendalian harga di tingkat konsumen.

Sementara solusi jangka menengah dan panjang yang ditempuh pemerintah adalah memperpendek rantai pasok dan membentuk struktur pasar baru sehingga petani dapat menikmati keuntungan, pedagang mendapatkan laba secara wajar dan konsumen pun senang.

Palembang, South Sumatra (B2B) - The Indonesian government expects the industry and distributor of staple foods especially cooking oil, broilers, chicken eggs, shallot and chili to support the bazaar will held by the related parties across Indonesia until six days after Eid (H +6) and not only take place on certain days.

It was stated by Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman while visited the bazaar was held by the South Sumatera Agriculture and Horticulture Office here on Thursday (6/9).

Bazaar activity that took place beside the governor´s office in Palembang sell broilers 25,000 thousand per chicken, 10 kg of rice 85,000 rupiah, chicken eggs 19,000 rupiah per kg, red chili 25,000 rupiah per kg, and beef 80,000 rupiah per kg as written on the whiteboard.

"I was surprised and support the policy of Charoen Phokphand sell broilers 25 thousand per head, and the Bimoli lowered the price of cooking oil to 5.5% across Indonesia, and I expect this bazaar will take up to six days after the Eid,"  said Minister Sulaiman who since Wednesday night (8/6) were in Palembang, South Sumatra provincial capital.

It was attended by Director General of Food Crops, Hasil Sembiring; Expert Staff to Minister of Agriculture, Mat Syukur and several director of the ministry.

The Food Trade System
According to Mr Sulaiman, Indonesian government through the Agriculture Ministry will implement a short-term solution by encouraging producers of cooking oil, sugar, beef, and chicken meat to take part reduce prices by organizing the bazaar.

"The move was followed by mapping of production centers ready for harvest from June to July 2016, and then buy the production of farmers and distributed directly to consumers across Indonesia," he said.

In distributional activities, the ministry will invite relevant parties such as the National Logistics Agency (Bulog), food kiosk of the Food Security Agency (BKP), market cooperatives, an army cooperative, police cooperative, farmer groups, and farmers group asssociation to gives a reasonable profit for farmers and control prices at the consumer level.

While the medium and long term solutions taken by the government is to shorten the supply chain and establish a new market structure, so that farmers and traders make a profit and consumers happy.