Terpaksa Sewa Gudang, Mentan Apresiasi Stok Beras Bulog Berlimpah

The Bulog Rice Warehouse is Abundant, Indonesia`s Agriculture Minister is Happy

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Terpaksa Sewa Gudang, Mentan Apresiasi Stok Beras Bulog Berlimpah
INSPEKSI GUDANG BERAS: Mentan Amran Sulaiman [kanan] berbincang dengan Kepala Divre Bulog Jawa Tengah, Taufan Akib [tengah] di gudang Bulog Telukan [Foto: Biro Humas Kementan]

Sukoharjo, Jateng [B2B] - Mendapati beras berlimpah di Gudang Bulog Telukan di wilayah kerja Subdivre Bulog Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, Mentan Amran Sulaiman mengapresiasi petani di seluruh Indonesia yang membuat Bulog kewalahan menampung beras, sehingga terpaksa menyewa gudang beras dari pihak ketiga untuk menampung beras hasil produksi petani.

"Pertama-tama saya harus apresiasi seluruh petani Indonesia, Kementerian Pertanian, Bulog, dan jajaran pemerintan daerah Jawa Tengah. Kami ucapkan terima kasih, karena pagi ini stok beras kita melimpah," kata Mentan Amran Sulaiman kepada pers usai inspeksi gudang beras Bulog di Sukoharjo, Jateng pada Senin [30/9].

Menurutnya, Bulog di wilayah lain seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, NTT, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Selatan juga terpaksa menyewa gudang beras dari pihak ketiga, untuk menampung beras .

"Kita bersyukur, Indonesia tahun ini swasembada dan berdaulat. Menurut FAO, kriteria swasembada adalah apabila impor beras hanya 10 persen dari stok nasional. Alhamdulilah stok kita banyak dan melimpah, sehinga tidak perlu impor," tambahnya. 

Mentan pun membandingkan dengan kemampuan Indonesia mencapai swasembada pada 1984, saat itu penduduk Indonesia lebih 100 juta, namun saat ini jumlah penduduk meningkat hingga lebih dari 260 juta dan kita mampu swasembada. Pada 1984, Indonesia swasembada dan impor sekitar 414.000 ton beras.

"Tahun 2019, penduduk Indonesia sudah 260 juta, tapi gudang beras penuh dan tidak ada impor. Kerja keras pemerintah Jokowi - JK membuahkan hasil luar biasa" katanya.

Prestasi lain, kata Mentan, ekspor produk pertanian dalam lima tahun terakhir meningkat hingga 9 juta ton, seraya berpesan untuk tetap menjaga keberhasilan ini, transformasi pertanian tradisonal ke pertanian modern ini mutlak dilanjutkan, mengembangkan lahan rawa menjadi lahan pertanian baru melalui Program #Serasi dan program lainnya. 

"Ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara, maka pangan menjadi strategis," kata Amran Sulaiman.

Kepala Divre Bulog Jawa Tengah, Taufan Akib mengakui bahwa gudang Bulog berlimpah beras. Ada 30 komplek gudang  Bulog di Jawa Tengah, berada di Subdivre Surakarta, Subdivre Pati, Subdivre Semarang, Subdivre Pekalongan dengan stok 186.000 ton. Khusus gudang di Sukoharjo ada dua gudang, terdiri atas  4.500 ton cbp dan gabah 400 ton."

Taufan juga menjelaskan jika berlimpahnya stok beras dikarenakan pertanian saat ini sudah mengarah ke pertanian modern sehingga lebih efesien.

"Harga gabah petani dengan pengolahan combine harvester harganya Rp5.150 hingga Rp5.200 per kg. sedangkan jika pengolahan manual harganya Rp5.000, selisihnya hingga 200 rupiah. Keuntungan memakai combine  harvester, gabahnya lebih bersih dan bisa langsung masuk karung. Petani lebih untung karena alat ini meminimalisir beras terbuang," kata Taufan Akib.

Sukoharjo of Central Java [B2B] - Finding abundant rice at the Surakarta Bulog warehouse in Central Java province, Indonesian Agriculture Minister Amran Sulaiman appreciates farmers across the country for forcing the Bulog to lease warehouses from third parties because of excess supply.