Wirausahawan Muda Pertanian, SMKPPN Kementan Sinergi DPRD Hulu Sungai Tengah
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani

Banjarbaru, Kalsel (B2B) - Regenerasi petani dan penumbuhan jiwa wirausaha pertanian menjadi fokus dari Kementerian Pertanian (Kementan) salah satunya melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang merupakan kolaborasi Kementan dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus berupaya meningkatkan produksi pangan strategis. Hal ini tentunya perlu dukungan dari SDM pertanian yang memiliki potensi besar yang berasal dari usia produktif.
Ditambahkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menegaskan bahwa Program YESS menjadi salah satu barometer menciptakan petani milenial yang bisa memberdayakan sumber daya alam dengan kekuatan sumber daya manusia di dunia bisnis bagi pemuda tani di pedesaan.
Seperti diketahui, SMKPP Negeri Banjarbaru ditunjuk sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalimantan Selatan dari Program YESS di Provinsi Kalimantan Selatan.
Ternyata Program YESS menarik perhatian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) di Kalsel untuk melihat, sharing dan diskusi pada Senin (4/8) terkait program wirausahawan muda pertanian yang dilaksanakan oleh SMKPP .
Komisi II DPRD HST yang membidangi perekonomian, keuangan, dan pembangunan daerah, di antaranya pertanian melakukan audiensi di SMKPP Negeri Banjarbaru, yang diterima oleh Kepala SMKPP Negeri Banjarbaru, Yudi Astoni didampingi Project Manager PPIU Kalsel, Angga Tri Aditia Permana beserta jajaran SMKPP Negeri Banjarbaru.
Wakil Ketua Komisi II DPRD HST, Dudi Hermawan menegaskan, tujuan kunjungan dalam upaya peningkatan kapasitas tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) alat kelengkapan DPRD terkait upaya dan langkah untuk menciptakan wirausahawan muda di sektor pertanian.
“Kami berharap, melalui pertemuan ini, bisa berdiskusi serta menerima masukan dan menambah ilmu tentang bagaimana meningkatkan peran pemuda HST terjun ke sektor pertanian dan menjadi wirausahawan muda pertanian,” katanya.
Kepala SMKPP Negeri Banjarbaru, Yudi Astoni dalam pertemuan ini menyampaikan, pihaknya memiliki visi untuk terwujudnya lembaga pendidikan pertanian yang andal, untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) pertanian yang unggul dan berkarakter bagi regenerasi pertanian.
“SMKPP Negeri Banjarbaru sebagai Unit Pelaksana Teknis dari Kementan, memiliki peran dalam pengembangan kewirausahaan petani muda baik melalui pendidikan formal maupun non formal, salah satunya adalah Program YESS dan Brigade PanganP," katanya.
Yudi Astoni berharap pertemuan dengan Komisi II DPRD HST untuk membangun kewirausahaan pemuda pertanian dapat diterapkan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
"Saya yakin Ketua dan Anggota Komisi II DPRD HST mempunyai tugas meningkatkan SDM pertanian dan potensi daerah bisa tercapai,” katanya.
Project Manajer PPIU Kalsel untuk Program YESS, Angga Tri Aditia Permana menyampaikan bahwa peran dan komitmen pimpinan tertinggi di daerah sangat penting dalam pelaksanaan dan menyukseskan Program YESS di masing-masing kabupaten.
Kegiatan sharing dilanjutkan diskusi antara SMKPP Negeri Banjarbaru dan delapan Anggota Komisi II DPRD HST dalam upaya menciptakan wirausahawan muda di sektor pertanian. [Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru]
Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.