Cabai Melambung, Kementan-Bulog Gelontorkan Empat Ton

Indonesia`s Chili Bazaar to Control the Prices

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Cabai Melambung, Kementan-Bulog Gelontorkan Empat Ton
Operasi Pasar Cabai di Pasar Kramat Jati oleh Kementan dan Bulog, Dirjen Hortikultura Kementan, Spudnik Sudjono (insert kanan atas) dan Dirut Bulog Djarot Kusumayakti (kiri bawah) Foto2: B2B/Mya

Jakarta (B2B) - Menyikapi melambungnya harga cabai hingga Rp60.000/kg dalam beberapa hari terakhir, Kementerian Pertanian RI bersama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) pada Sabtu (15/8) mengadakan Operasi Pasar Cabai di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, dengan menyuplai empat ton cabai merah dan cabai hijau.

Operasi Pasar Cabai dipimpin langsung oleh Direktur Jenderal Hortikultura - Kementan, Spudnik Sudjono; dan Direktur Utama Bulog, Djarot Kusumayakti. Turut hadir Direktur Budidaya Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian Yanuardi, dan Kepala Bagian Perencanaan Direktorat Jenderal Hortikultura, Guru Daud.

Dalam operasi pasar tersebut, Kementan dan Bulog mematok harga cabai rawit Rp40.000/kg, dan cabai hijau Rp20.000/kg dengan maksud mengendalikan harga, untuk mengimbangi harga cabai di pasaran yang mencapai Rp50.000 hingga Rp70.000/kg.

"Operasi pasar ini tujuannya mengendalikan harga, yang tetap menguntungkan petani dan tidak merugikan konsumen, dengan memilih titik-titik yang menjadi sentral perdagangan cabai," kata Spudnik Sudjono.

Menurut Spudnik, melambungnya harga cabai bukan akibat permainan pedagang melainkan pada naluri pedagang yang berorientasi laba. "Ketika musim kemarau mereka ambil kesempatan untuk menaikkan harga. Namun dia menolak tudingan bahwa kenaikan harga cabai setelah pasokan dari petani berkurang akibat musim kemarau. Faktor alam tidak bisa dihindari karena fenomena El Nino melanda wilayah Indonesia saat ini.

Direktur Utama Bulog, Djarot Kusumayakti menambahkan operasi pasar diharapkan mampu menjaga stabilitas harga cabai di kisaran Rp40.000/kg.

Jakarta (B2B) - Addressing the rising price of chillies to 60,000 rupiah/kg in recent days, the Indonesia Agriculture Ministry with the National Logistics Agency or Bulog on Saturday (8/15) held a Chilli Bazaar in Kramat Jati Central Market to supply four tons of red and green chilies.

The Chili Bazaar led directly by Agriculture Ministry´s Director General of Horticulture, Spudnik Sudjono; and President Director of Bulog, Djarot Kusumayakti. Also attended Director of Vegetable Cultivation - Medicinal Plants in the ministry, Yanuardi, and the Head of Planning at the directorate general, Guru Daud.

The ministry and the Bulog sell red chillies 40,000 rupiah/kg, and green chillies 20,000 rupiah/kg to rein in prices, and compensate price of chili in the market that rise to 70,000 rupiah per kg.

"The bazaar aimed control prices, which remain profitable for farmers, and does not harm consumers, by selecting the points that became the central trade chillies," Mr Sudjono said.

According to Mr Sudjono, the price increase is not the act of traders, but profit-oriented instincts. "During the dry season they take the opportunity to raise prices. But he refused to allegations of supply of farmers is reduced due to drought, the natural factors can not be avoided because of the weather phenomenon El Nino struck Indonesia today.

President Director of Bulog, Djarot Kusumayakti added that the bazaar is expected to maintain the stability of price of chili in range of 40,000 rupiahs/kg.