Jakarta (B2B) - Kementerian Pertanian menyesalkan terjadinya isu tentang kelangkaan pupuk subsidi, karena kalau dibiarkan bergulir maka yang dirugikan adalah petani. Pupuk subsidi masih tersedia di tingkat produsen dan penyalurannya hampir melampaui kuota, dengan alokasi anggaran Rp15,83 triliun selama 2013.

“Saya ingin menyampaikan keadaan yang sebenarnya agar harga pupuk tidak menjadi liar akibat isu pupuk langka. Pupuk tidak langka. Pasokan pupuk ada, bahkan ada yang melampaui kuota," kata Sumarjo Gatot Irianto, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian kepada pers di Jakarta, hari ini (19/12).

Gatot menambahkan, isu pupuk langka hanyalah salah persepsi, karena fakta di lapangan penyaluran pupuk subsidi hampir melampaui kuota. Namun untuk melepas lagi pupuk subsidi ke pasar memerlukan payung hukum.

Menurutnya, rencana awal penyaluran pupuk subsidi sekitar 9,250 juta ton harus direvisi menjadi 8.611.050 ton, sementara realisasi hingga pertengahan Desember 2013 mencapai 8.182.316 ton atau 95% dari target tahun ini.

"Berdasarkan pagu anggaran subsidi pupuk 2013 sesuai APBN ditetapkan sebesar Rp15,83 triliun," kata Gatot seraya memaparkan tabel tentang target dan realisai penyaluran pupuk subsidi.

Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan pupuk subsidi selama musim tanam Desember 2013, pihaknya telah mengadakan rapat kerja dengan Komisi IV DPR pada Rabu pekan lalu (11/12).

"DPR meminta pemerintah untuk mencukupi kebutuhan pupuk bersubsidi sesuai kebutuhan petani yang penyalurannya berdasarkan rencana definitif kebutuhan pokok kelompok," tambah Gatot.