Suswono Dukung Pengembangan Biofuel, Asalkan tidak Ganggu Pasokan Pangan
Suswono Support Biofuel Development, As Long not to Interfere Food Supplies
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Menteri Pertanian Suswono mendukung pengembangan bahan bakar nabati (BBN) atau Biofuel, asalkan tidak menganggu pasokan pangan nasional. Harus membuat perhitungan yang jelas dan baku untuk pasokan BBN sehingga tidak memicu krisis pangan.
"Jangan sampai biofuel membuat para petani mengonversi lahan tanaman pokok ke tanaman untuk bahan bakar nabati," kata Mentan Suswono kepada pers usai pertemuan Dewan Energi Nasional (DEN) yang membentuk kelompok kerja (Pokja) untuk pemanfaatan BBN sebagai sumber energi alternatif di Jakarta, Jumat (8/11).
Suswono mencontohkan ketersediaan lahan tebu di Brazil mencapai 8 juta hektar. Sedangkan di Indonesia dengan penduduk yang lebih besar dari Brazil hanya memiliki 450 ribu hektar lahan untuk tebu. Begitu juga dengan lahan kedelai di Brazil mencapai 30 juta hektar. Sedangkan di Indonesia hanya 600 ribu hektar.
Menyikapi hal itu, kata Suswono, pengembangan BBN harus memiliki lahan pertanian sendiri, untuk mencegah tumpang tindih dengan lahan milik para petani. Solusinya, dengan mengembangkan tanaman untuk biofuel pada lahan bekas lokasi pertambangan yang saat ini terbengkalai.
"Tanaman seperti kemiri sunan bisa tumbuh di lahan eks tambang," ungkap Suswono.
Kendati begitu, Suswono mengaku belum memiliki data potensi lahan bekas tambang, maka tim dari kelompok kerja yang akan melakukan pendataan luas lahan yang tersedia.
Jakarta (B2B) - The Ministry of Agriculture support the biofuel development or biofuel, as long not to interfere food supplies By making the appropriate calculations, and obviously to supply biofuel, so it is not trigger a food crisis.
"Do not let biofuels, encouraging farmers to convert land crops into land for biofuel raw materials," Minister of Agriculture Suswono told reporters after the met of National Energy Council (DEN) who established a working group (WG) for the use of biofuel as an alternative energy in Jakarta, Friday (8/11).
Suswono exemplifies sugarcane farm in Brazil, which reached 8 million hectares. While in Indonesia with a population greater than Brazil, sugar cane land in Indonesia is only 450 thousand hectares. Similarly, soybean fields in Brazil reached 30 million hectares, in Indonesia only 600 thousand hectares.
In response, Suswono said, biofuel development should have its own farmland, to prevent overlaps with land owned by the farmers. The solution, by developing crops for biofuels on of ex mine site, which is now abandoned.
"Sunan pecan, for example, can be grow on of ex mining sites," said Suswono.
Despite that, Suswono claimed not to have potential data mined lands, the working group will be to collect data on available land mines.