Kualitas Pendidikan Vokasi, SMKPPN Kementan gelar Asesmen Nasional 2025
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani

Banyuasin, Sumsel (B2B) - Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMKPP) di bawah naungan Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) tahun 2025/2026 dengan melibatkan berbagai komponen penilaian yakni asesmen literasi, numerasi, survei karakter dan survei lingkungan belajar.
Pelaksanaan ANBK 2025/2026 menjadi bagian dari upaya komprehensif untuk meningkatkan mutu pendidikan secara menyeluruh di lingkungan vokasi pertanian.
Kegiatan asesmen bagi siswa berlangsung di Laboratorium Komputer di Kampus SMKPP Negeri Sembawa selama dua hari, 6 - 7 Agustus 2025. Asesmen melibatkan 45 peserta dan lima cadangan dari siswa Kelas XI Tahun Pelajaran 2025/2026 SMKPP Negeri Sembawa.
Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan, penyelenggaraan ANBK bukan hanya sebagai bentuk evaluasi capaian belajar siswa, juga sebagai cermin kualitas satuan pendidikan.
"SMKPP harus menjadi pelopor menghasilkan generasi muda pertanian unggul, adaptif dan siap menghadapi era pertanian modern berbasis data dan teknologi," katanya.
Melalui ANBK, ungkap Mentan Amran, Kementan ingin memastikan bahwa pendidikan di SMKPP Kementan berjalan secara merata dan berkualitas. Ini adalah langkah nyata menuju pembangunan SDM pertanian yang lebih baik untuk masa depan pangan Indonesia," tegasnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menegaskan, ANBK menjadi cerminan dari komitmen kita dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi pertanian.
"Melalui asesmen, kita dapat melihat kondisi nyata proses pembelajaran di SMKPP Kementan dan mengambil langkah-langkah strategis untuk perbaikannya," katanya.
Kabadan menambahkan, pihaknya terus mendorong agar setiap SMK PP tidak hanya fokus pencapaian akademik, juga pada pembentukan karakter, kompetensi kerja dan kesiapan siswa menghadapi tantangan dunia usaha dan industri di sektor pertanian.
Berbasis Komputer
Kepala SMKPPN Sembawa, Budi Santoso mengatakan, aspek yang dinilai dalam ANBK Asesmen Literasi dan Numerasi sebagai komponen utama, bertujuan mengukur kemampuan dasar siswa memahami bacaan dan menyelesaikan persoalan matematika dalam konteks kehidupan sehari-hari.
"Survei lingkungan belajar melibatkan guru untuk menggambarkan suasana belajar mengajar, dukungan sarana, serta iklim psikososial di sekolah," katanya.
Kegiatan ANBK, ungkap Budi Santoso, menghasilkan informasi dan data yg digunakan untuk mengevaluasi kondisi pembelajaran dari sisi lingkungan dan budaya sekolah.
Dia menambahkan, penyelenggaraan asesmen nasional berbasis komputer tahun 2025/2026 di SMKPP Negeri Sembawa merupakan bagian dari komitmen kami dalam menciptakan satuan pendidikan yang bermutu dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
"ANBK bukan sekedar penilaian kognitif, juga alat refleksi bagi sekolah memperbaiki mutu pembelajaran dan menciptakan lingkungan belajar lebih inklusif dan efektif," ungkap Budi Santoso.
Dia berharap, melalui ANBK dapat terus meningkatkan kualitas lulusan yang kompeten berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan dunia pertanian modern.
Pelaksanaan ANBK di SMKPP Negeri Sembawa berlangsung lancar atas dukungan tim teknis, proktor dan pengawas. Kegiatan juga menunjukkan kesiapan satuan pendidikan vokasi pertanian menyelenggarakan asesmen berbasis digital secara mandiri.
"Dengan terselenggaranya ANBK di SMKPP Negeri Sembawa diharapkan dapat terus meningkatkan mutu layanan pendidikan, selaras tujuan utama pendidikan nasional dan mendukung pengembangan SDM pertanian. [wulan/titin/timhumas smkppnsembawa]
Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural
vocational education in Indonesia such as the the Agricultural
Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian
Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial
entrepreneur.
The objective of the Indonesia Agriculture
Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´
knowledge and skills in implementing climate smart agriculture,
reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse
gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp
areas.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated
that the government´s commitment to developing agriculture, especially
in the development of advanced, independent and modern agricultural
human resources.
“The goal is to increase the income of farming
families and ensure national food security. Farmer regeneration is a
commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He
stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing
climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing
the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated
areas and swamp areas.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through
vocational education, we connect campuses with industry so that
Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things,"
Sulaiman said.