Kapasitas Siswa, SMK-PP Negeri Kementan gelar Uji Sertifikasi Kompetensi Pertanian
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Banyuasin, Sumsel (B2B) - Kementerian Pertanian RI (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) selalu berupaya meningkatkan dan menyiapkan SDM unggul bidang pertanian.
Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menyelenggarakan kegiatan sertifikasi kompetensi sesuai dengan bidang yang dikuasai.
SMK-PP Negeri Sembawa menggandeng Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) mengelar Uji Sertifikasi Kompetensi bidang pertanian bagi peserta didik SMK-PP Negeri Sembawa tahun pembelajaran 2024/2025.
Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman di berbagai kesempatan menekankan pentingnya peran generasi muda membangun pertanian Indonesia. Menurutnya, Indonesia membutuhkan pemuda yang tidak hanya cerdas, tapi juga berkarakter kuat menghadapi tantangan dunia.
"Dengan karakter yang kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras, pemuda Indonesia bisa menjadi ujung tombak mewujudkan swasembada pangan dan mengantarkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia," tutur Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti, mengatakan petani-petani saat ini sudah semakin tua.
"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan," kata Santi.
SMK-PP Negeri Sembawa sebagai institusi pendidikan vokasi Kementan terus berupaya meningkatkan dan mengembangkan kualitas lulusannya melalui Uji Sertifikasi Kompetensi yang dilakukan dari tanggal 16 hingga 21 Februari 2025.
Kepala Sekolah SMK-PP Negeri Sembawa, Budi Santoso didampingi ketua TUK Farulian Purba menekankan pentingnya sertifikasi kompetensi bagi peserta didik.
“Sertifikasi Kompetensi merupakan bentuk kewajiban dari SMK-PP Negeri Sembawa sebagai salah satu UPT Kementan untuk membentuk generasi yang berkompeten dibidang pertanian,” katanya.
Sertifikasi sebagai bukti, kata Budi Santoso, bahwa para peserta didik di SMK-PP Negeri Sembawa kompeten dalam bidang pertanian yang dipilih. Sertifikat tersebut nantinya bisa dipakai untuk kelengkapan dalam mencari pekerjaan karena sebagai bukti bahwa mereka kompeten di bidang tertentu.
Sertifikasi Kompetensi merupakan jaminan tertulis sebuah produk, jasa, atau sebuah proses yang telah mampu memenuhi standar yang ditetapkan berdasarkan prosedur yang dilakukan untuk melakukan audit dari pihak ketiga.
Penyelenggaraan kegiatan sertifikasi kompetensi di SMK-PP Negeri Sembawa, salah satunya sebagai alat untuk mendapatkan bukti valid secara otentik - dalam hal ini sertifikat - sebagai acuan apakah peserta uji kompetensi tersebut sudah kompeten atau tidak terhadap materi kompetensi yang telah diujikan.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua TUK Farulian Purba menyampaikan enam skema uji kompetensi yang terdiri dari Mandor Pemeliharaan dan Mandor Panen untuk peserta didik Program Studi Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP), skema Operator kesehatan Unggas/Vaksinator dan Operator Kandang Unggas Pedaging pada peserta didik perogram studi Agribisnis Ternak Unggas (ATU), skema Pembudidayaan Tanaman Sayuran bagi peserta didik Program Studi Agribisnis Tanaman Pertanian dan Hortikultura (ATPH), dan skema Pembuatan Selai Buah bagi peserta didik Program Studi Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP).
“SMK-PP Negeri Sembawa senantiasa berupaya membekali siswanya dengan kompetensi praktis yang sesuai dengan kebutuhan industri, khususnya di sektor pertanian,” kata Farulian.
Kegiatan Sertifikasi Kompetensi dibuka oleh Nazaruddin selaku pengawas pendamping SMK di Banyuasin, yang dinilasi sangat penting karena berhubungan dengan masa depan para peserta didik.
“Sertifikasi sebagai bekal bagi para peserta didik untuk mencari pekerjaan setelah lulus dari sekolah. Penilaian sertifikasi ini diharapkan mendapatkan nilai yang optimal,” katanya.
Menunjukkan kemampuan teori dan praktek serta attitude, sikap, perilaku dan karakter, ungkap Farulian, begitu pula dengan semangat, perilaku sopan, adab, dan karakter dari para peserta didik sangat diperhatikan dalam asesmen.
“Apabila adab dan karakter sudah baik maka kompetensi itu akan muncul dengan sendirinya. Mudah-mudahan seperti harapan dari kepala sekolah dan para asesor para peserta didik SMK-PP Negeri Sembawa memiliki kompetensi yang sesuai,” katanya. [titin/timhumas smkppnsembawa]
Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.
