Tingkatkan Kompetensi Siswa, SMKPPN Kementan Kunjungi Industri Cargill Company
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani
Musi Banyuasin, Sumsel [B2B] - Siswa kelas XII Program Studi Agribisnis Tanaman Perkebunan [ATP] SMK PP Negeri Sembawa melakukan kunjungan industri. Kunjungan ini dilakukan untuk memberikan gambaran pekerjaan yang akan dilakukan oleh siswa nantinya.
Pada kesempatan ini, siswa kelas XII ATP melakukan kunjungan industri ke PT Hindoli Cargill Company yang merupakan salah satu perusahaan kelapa sawit yang terletak di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
SMK PP Negeri Sembawa sebagai salah satu penyelenggara pendidikan vokasi pertanian tingkat menengah atas dari dari Kementerian Pertanian, berupaya membentuk siswa menjadi calon-calon job seeker yang unggul.
Upaya tersebut sejalan dengan amanat Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo [SYL] bahwa pembangunan pertanian ke depan akan mengandalkan petani muda dengan teknologi digital, terutama strategi memperkuat produksi dan distribusi.
"Agripreneur muda adalah potensi dan mitra strategis untuk memecahkan masalah pertanian," tegas Mentan Syahrul.
Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP], Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa lulusan sekolah vokasi di bawah naungan Kementan harus mampu menjadi penggerak atau bahkan mampu memberikan peluang usaha ekonomi dengan membuka lapangan usaha.
“Job seeker harus mampu menjadi inovator dan pembaharu di sektor pertanian. Mampu membangun kelembagaan dan jaringan usaha serta berdaya saing. Berwawasan luas, responsif, dan adaptif terhadap perubahan lingkungan internal dan eksternal strategis," ujar Dedi.
Diikuti oleh 61 siswa dan didampingi oleh sejumlah Guru dan Tenaga Kependidikan, peserta kunjungan industri disambut langsung oleh Presiden Direktur PT Hindoli Cargil Company, Anton Asmara.
Anton selaku Presiden Direktur menyampaikan pentingnya peran milenial untuk mengubah paradigma tentang pertanian
“Petani milenial harus mampu mengubah paradigma dari pertanian tradisional ke pertanian modern, lakukan apa yang bisa dilakukan, manfaatkan teknologi dan bangun jejaring kerjasama," ujar Anton.
Menurutnya, memulai usaha pertanian, memang bukan hal yang mudah. Diperlukan tekad dan motivasi yang kuat serta daya juang yang tidak terbatas.
"Jangan kunci otak kita kalau semua harus ada uang. Untuk mencapai kesuksesan dalam bisnis itu memang tidak mudah, perlu pengorbanan di awal, baik tenaga, materi, maupun waktu," lanjut Anton.
Kepala SMK PP Negeri Sembawa diwakili oleh Ketua Program Studi ATP Anita Andri Yanti mengatakan bahwa Kunjungan Industri [KI] atau Visit Industrial merupakan kegiatan pembelajaran di luar lingkungan sekolah untuk menambah wawasan siswa dan bekerjasama dengan dunia industri dengan lembaga pendidikan lainnya.
Pada saat kunjungan industri ke PT Hindoli Cargill Company, siswa melakukan kunjungan ke 3 lokasi yaitu pabrik pengolahan kelapa sawit, pembibitan kelapa sawit, dan lokasi pemanenan kelapa sawit. Di lokasi perusahaan, siswa mendapatkan materi tentang pengolahan kelapa sawit, pembibitan kelapa sawit, hingga teknik pemanenan kelapa sawit.
Musi Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
