HBKN 2022, Kementan Pantau Stok Pangan Sumsel hingga Ogan Ilir
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani
Ogan Ilir, Sumsel [B2B] - Sebagai bentuk komitmen Kementerian Pertanian RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] terus menjaga dan mengawal ketersediaan 12 bahan pangan pokok selama Ramadhan hingga Idul Fitri 1443 H di seluruh Indonesia termasuk Provinsi Sumatera Selatan [Sumsel].
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan, ketersediaan pangan merupakan hal mutlak yang harus terus-menerus diupayakan oleh seluruh stakeholder, dalam hal ini Kementan.
"Caranya yakni memperlancar distribusi dan mendekatkan kebutuhan pangan dari daerah surplus ke daerah defisit sehingga setiap daerah tercukupi," katanya.
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menambahkan, jaminan ketersediaan pangan merupakan salah satu pilar yang menjadi fokus perhatian Kementan.
“Penting untuk harus terus menjamin kebutuhan pangan agar tak ada satu orang pun yang luput pemenuhan kebutuhan pangannya. Oleh karenanya, mari kita bahu membahu dalam hal swasembada pangan agar ketahanan pangan kita terjamin,” ujar Dedi.
Berkesempatan mengunjungi Kabupaten Ogan Ilir, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Arsanti bersama dengan Kepala Dinas Provinsi dan Dinas Kabupaten dan tim untuk memantau perkembangan kebutuhan 12 bahan pangan pokok di pasar Indralaya, Selasa [19/4].
Terpantau harga pangan pokok harian di pasar Indralaya dalam kondisi stabil seperti beras Rp10.000/kg, jagung Rp6.000/kg, bawang merah Rp34.000/kg, bawang putih Rp28.000/kg, cabai besar Rp35.000/kg, cabai rawit Rp40.000/kg, daging sapi Rp130.000/kg, daging ayam Rp35.000/kg, telur ayam Rp24.000/kg, gula pasir Rp13.500/kg, minyak goreng Rp24.000/kg serta kedelai Rp13.000/kg.
“Ketersediaan dan harga bahan pangan utama seperti beras, jagung, telur ayam, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi, daging ayam, gula pasir dan minyak goreng masih dalam kondisi yang aman. Untuk itu, setiap stakeholder harus bahu membahu menjamin ketersediaan pangan agar kebutuhan masyarakat tak terganggu” kata Idha WA. [timhumassmkppnsembawa]
Ogan Ilir of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
