Tingkatkan Kompetensi, Siswa SMKPP Kementan Ikuti Bimtek Bidang Pertanian
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani
Banyuasin, Sumsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI terus berupaya meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM pertanian peningkatan melalui sejumlah program dan pelayanan publik, utamanya satunya di bawah kendali dan koordinasi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP].
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan saat ini minat generasi muda terhadap bidang pertanian semakin menurun, lantaran stigma bahwa pertanian kurang menarik dan tidak memberikan masa depan yang menjanjikan ketimbang bidang lainnya.
“Saat ini kita harus terus menunjukkan kepada generasi muda khususnya generasi milennial dan generasi Z, bahwa pertanian itu keren, menjajikan. Bahkan kita buat mereka merasa pertanian itu jauh lebih asyik dengan teknologi yang jauh lebih berkembang,” katanya.
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa SDM sangat penting untuk kemajuan pertanian, oleh karena itu Kementan mendirikan sejumlah sekolah dan politeknik pertanian.
“Semoga ke depan, minat generasi muda di bidang pertanian terus bertambah, apalagi kementan telah menyiapkan tiga sekolah menengah kejuruan dan enam Politeknik Pembangunan Pertanian atau Polbangtan serta Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia disingkat PEPI,” katanya.
SMK PP Negeri Sembawa di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan sebagai salah satu unit pelaksana teknis [UPT] pendidikan dari BPPSDMP juga berupaya meningkatkan kualitas lulusannya melalui sejumlah langkah dan kegiatan.
Bimbingan Teknis Pra Sertifikasi Profesi Bidang Pertanian bagi siswa kelas tiga adalah satu di antaranya. Hari-hari ini, 118 siswa kelas tiga SMK PP Negeri Sembawa tengah mengikuti Bimtek, yang diawali kegiatan coaching agar mereka lebih siap dan berkompeten mengikuti Bimtek.
"Sertifikasi profesi bidang pertanian ini dilaksanakan, sebagai upaya memberikan pengakuan terhadap para calon alumni atas skill dan keterampilan yang diperoleh," kata Kepala SMK PP Negeri Sembawa, Yudi Astoni saat membuka kegiatan Bimtek di Banyuasin, Selasa [10/5].
Dia mengingatkan bahwa siswa SMK PP Negeri Sembawa setelah lulus, "tidak hanya menerima Ijazah, juga Sertifikat Kompetensi Keahlian sesuai kompetensi masing masing."
Ke-118 siswa terdiri atas 32 siswa program studi [Prodi] Agribisnis Tanaman Perkebunan [ATP], 30 siswa Prodi Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura [ATPH], 29 siswa Prodi Agribisnis Ternak Unggas dan 27 siswa Prodi Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian [APHP] serta dihadiri seluruh narasumber yang dihadirkan untuk memberikan materi Bimtek bagi calon lulusan tersebut.
Ada beberapa skema yang akan diterapkan oleh tim Tempat Uji Kompetensi (TUK) SMK PP Negeri Sembawa. Skema Mandor Pemeliharaan Kebun diikuti 20 siswa dari Prodi Agribisnis Tanaman Perkebunan, Skema Mandor Panen diikuti 12 siswa, Skema Pembudidaya Sayuran diikuti 30 siswa Prodi Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, Skema Vaksinator akan diikuti 19 orang, Skema Operator Farm/Anak Kandang Unggas Pedaging akan diikuti 10 orang, Skema Pembuat Selai Buah diikuti 27 siswa dari Prodi Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian. [timhumassmkppnsembawa]
Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
