Food Estate, Libatkan Kolaborasi Antar Kementerian dan Peneliti

Indonesia Developing the Food Estate in Central Borneo Province

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Food Estate, Libatkan Kolaborasi Antar Kementerian dan Peneliti
LAHAN GAMBUT: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat meninjau kawasan food estate di blok A5 Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalteng [Foto: Kementan]

Kapuas, Kalteng [B2B] - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi [Menko Marves], Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa pengembangan lahan gambut merupakan fokus utama kawasan Lumbung Pangan [Food Estate] di Kalimantan Tengah [Kalteng]

Untuk itu, diperlukan sinergi antara peran Kementerian Pertanian [Kementan], Kementerian Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Rumah [PUPR] dan Kementerian Desa menjadi sangat penting.

"Juga kolaborasi antara Tim riset yakni proffesor ahli food estate dengan Universitas di Palangkaraya didorong agar nanti semua ini terbuka, jadi kita membuka diri untuk saling mengoreksi saling memperbaiki sehingga sinergi itu bisa menjadi pencapaian yang terbaik," kata Menko Luhut.

Menko Luhut mengatakan itu saat meninjau kawasan food estate di blok A5 Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalteng, Selasa [6/4].

Didampingi Menteri Pertanian [Mentan] Syahrul Yasin Limpo, Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono, Kepala Kantor Staf Kepresidenan [KSP] Moeldoko, untuk melakukan pengecekan progres pengembangan Food Estate Kalteng.

"Jadi kami sesuai perintah Pak Presiden dengan Menteri Pertanian, Menteri PUPR, Kepala Staf Kepresidenan meninjau lahan pengembangan food estate yang direncanakan seluas 167.000 hektar tapi disini sebagai tahap awal seluas 20.000 ha. Saya kira prosesnya bagus," kata Menko Luhut.

Progres Food Estate 96,7% telah ditanami.

Luhut juga meminta agar rekayasa tata kelola air pengolahan naik turunnya air disikapi secara serius karena ketersediaan air sangat penting untuk keberhasilan lahan pertanian. Tidak hanya itu, sistem air harus terus dijaga baik itu pada musim hujam maupun musim kemarau.

"Nanti airnya itu bisa diatur demikian rupa sehingga tidak menjadi banjir dan itu bisa digunakan untuk menghindari kebakaran seperti 2015," katanya.

Menurutnya, semua yang dilakukan dengan artificial intelligence [AI] sehingga penggunaan pupuk dan penyebaran pupuk dan sebagainya dapat diatur.

"Jadi kalau kita lakukan ini segera akan memberikan kontribusi pada ketahanan pangan kita," kata Menko Luhut.

Mentan Syahrul memaparkan pengembangan food estate tahun 2020 yang dikelola Kementan tersebar seluas 20.000 ha di Kabupaten Kapuas dan 10.000 ha di Kabupaten Pulang Pisau, hingga saat ini penanaman telah mencapai 96,7 persen atau seluas 29.032 ha dan sudah realisasi untuk panen seluas 15.862 ha hingga 31 Maret 2021.

Sementara itu, untuk kegiatan Tahun Anggaran 2021 akan dilaksanakan kegiatan pengembangan food estate seluas 37.633 ha yg terdiri dari kegiatan ekstensifikasi lahan seluas 22.992 ha diantaranya Kabupaten Kapuas 19.899 ha dan Pulang Pisau 3.094 ha. Kemudian dari kegiatan  intensifikasi lahan seluas 14.641 ha terbagi di Kabupaten Kapuas 13.461 ha dan Pulang Pisau 1.180 ha.

"Terhadap target luasan ini kita sedang mengupayakan penambahan lokasi yang tentunya sesuai dengan kaidah dan kriteria teknis yang telah ditetapkan," kata Mentan Syahrul.

Lebih lanjut, Mentan mengatakan pada lokasi pengembangan Kawasan food estate di Kecamatan Dadahup ditargetkan akan ditanam seluas 2.000 ha yang tersebar di 5 desa. Terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam pengelolaan lahan terkait dengan kendala teknis, infrastruktur dan juga sumber daya manusia.

"Lahan blok A5 sudah 15 tahun tidak diolah sehingga perbaikan infrastruktur jaringan irigasi dan juga peningkatan jaringan harus dilakukan sehingga tata kelola air dapat dilaksanakan secara optimal agar dapat memperbaiki kondisi tinggi muka air untuk dapat melakukan pertanaman," katanya.

Syahrul menegaskan kegiatan pengembangan food estate ini merupakan kerja keras seluruh Kementerian dan Instansi terkait dalam mengamankan pangan untuk 267 juta rakyat Indonesia. Pengembangan food estate ini berbasis korporasi petani  yang mengintegrasikan usaha di on-farm dan off farm.

Pada kunjungan ini, turut dilakukan kegiatan peninjauan olah lahan, peninjauan lokasi bengkel alsintan Food Estate dan mengecekan progres infrastruktur irigasi. Turut hadir Gubernur Irjen Kementerian Pertahanan, Letjen TNI Ida Ida Bagus Purwalaksana, Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran dan Jajaran Eselon 1 Kementan.

Kapuas of Central Borneo [B2B] - Central Borneo  province has been chosen as the site for Indonesia´s new food barn to be established under the government´s food estate program, said Agriculture Minister Syahrul Yasin Limpo here on July 1. For the first phase of the program, which encompasses the initial construction of the food barn, the government has provided land in the Kapuas and Pulang Pisau regency.