Transparansi dan Responsif, SMK PP Negeri Kementan gelar Forum Konsultasi Publik
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
 
		  		  Editor : M. Achsan Atjo
		  Translator : Dhelia Gani
		  
          
 
				Banyuasin, Sumsel (B2B) - Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Sembawa mengadakan Forum Konsultasi Publik atau Public Hearing terkait pelaksanaan pelayanan, kegiatan dan program yang ada di sekolah, Kamis (30/10).
Kepala SMKPPN Sembawa, Budi Santoso mengatakan, Pelaksanaan forum sejalan amanat UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik yang mengharuskan partisipasi masyarakat dalam penyusunan kebijakan layanan publik.
Mulai dari perencanaan hingga evaluasi dan melibatkan unsur penyelenggara layanan, penerimaan layanan, stakeholder, serta kalangan lainnya untuk membangun sistem pelayanan yang adil dan efektif.
Kegiatan Public Hearing ini sendiri mendukung Program dari Kementerian Pertanian (Kementan) dimana Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam arahannya menegaskan bahwa penyelenggaraan Forum Konsultasi Publik merupakan bentuk nyata komitmen Kementan untuk terus memperbaiki tata kelola pemerintahan yang baik dan menjamin partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan pertanian.
"Kementerian Pertanian terus berupaya menghadirkan layanan publik yang cepat, tepat dan berdampak langsung bagi petani. Forum ini menjadi sarana penting untuk mendengar langsung suara masyarakat agar kebijakan dan program yang kita jalankan benar -benar menjawab kebutuhan di lapangan," ujar Mentan Amran.
Sementara itu, Kepala BPPSDMP Idha Widi Arsanti menekankan pentingnya FKP dalam mewujudkan transparansi dan inovasi layanan di lingkungan Kementan.
"Forum Konsultasi Publik bukan hanya kegiatan formal, tetapi ruang bersama untuk membangun komitmen pelayanan prima. Melalui masukan dari berbagai pihak, kita dapat memperkuat sistem layanan, memperbaiki kelemahan, dan mengembangkan inovasi sesuai tuntunan zaman," jelas Santi.
SMKPPN Sembawa
Kepala SMKPPN Sembawa, Budi Santoso mengatakan kegiatan tersebut bertujuan menggali aspirasi dan masukkan dari berbagai pihak terkait peningkatan kualitas layanan serta fasilitas pendidikan di SMK PP Negeri Sembawa.
Forum Konsultasi Publik di SMK-PP Negeri Sembawa ini menghadirkan stakeholder diantaranya Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Selatan, Kejaksaan Negeri Banyuasin, Instansi Pemerintah Provinsi dan Daerah lingkup Sumatera Selatan, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian / Lembaga di Sumatera Selatan, Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dan Mitra Lainnya, Lembaga/Kelompok Masyarakat, Komite Sekolah,  Institusi Pendidikan, perwakilan orang tua siswa, perwakilan siswa.
"Era saat ini bagi institusi negara melayani, kami di SMK PP N Sembawa tentu harus melayani baik siswa, alumni, maupun masyarakat dalam hal bidang pertanian," katanya.
Ada beberapa pelayanan publik di SMKPPN Sembawa, ungkap Budi Santoso, oleh sebab itu bersama-sama kita evaluasi. Apa saja masukan yang perlu ditingkatkan agar pelayanan kami lebih baik. Tentunya pelayanan saat ini harus efesien, efektif dan bermanfaat bagi masyarakat.
Harapan Budi Santoso masukan tersebut dapat bermanfaat bagi kami dan tentunya akan kami jadikan forum Konsultasi publik ini sebagai salah satu landasan untuk memperbaiki institusi kami kedepannya.
Administrasi Sekolah
Kepala Tata Usaha (TU) SMKPPN Sembawa, Syamsiyah memberikan Paparan Layanan SMK PP Negeri Sembawa dintaranya Pelayanan Administrasi Pendidikan (pembelajaran,legalisir ijazah), dan Layanan Pendukung lainnya (peminjaman sarana dan prasarana, sewa gedung dan bangunan), kerjasama dengan dunia usaha dan agroeduwisata.
Selain layanan, Syamsiyah juga memaparkan    
prestasi instansi, profil sekolah, profil SDM, konsentrasi keahlian, program kegiatan pembelajaran, program kegiatan hubungan masyarakat.
Kegiatan dilanjutkan paparan dari pemateri, diawali, dari Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Selatan Prana Susiko memaparkan tentang Peningkatan kualitas dan inovasi standar pelayanan publik untuk pelayanan teknis, diantaranya pelayanan publik, penyelenggara pelayanan publik, pelaksana pelayanan publik, pengguna pelayanan publik/masyarakat,  hak dan kewajiban penyelenggara, hak dan kewajiban pengguna layanan.
Pemateri Kedua dilanjutkan oleh Kejaksaan Negeri Banyuasin, Jasa Alex P Hutauruk terkait Standar pelayanan publik dan Kehumasan, beliau menjelaskan dasar-dasar hukum pelayanan publik, definisi pelayanan publik, asas pelayanan publik, ruang lingkup pelayanan publik, partisipasi masyarakat dalam penyusunan standar pelayanan, penyusunan dan penerapan standar pelayanan, indikator kinerja layanan, unsur dalam menentukan standar pelayanan.
Kegiatan selanjutnya ada forum diskusi dan terakhir penyampaian Maklumat Pelayanan Penandatanganan Berita Acara Penyelenggaraan Forum Konsultasi Publik Kepala SMK-PP Negeri Sembawa. [wulan/titin/timhumas smkppnsembawa]
Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.

 
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 