Kementan Dukung Sulteng Pulihkan Lahan Pertanian Sigi pasca Gempa Palu

Revitalization of Agricultural Land Affected by Indonesia`s Palu Earthquake

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kementan Dukung Sulteng Pulihkan Lahan Pertanian Sigi pasca Gempa Palu
JAGUNG TURIMAN: Wakil Bupati Sigi, Paulina; Kadis TPH Sulteng, Trie IL dan Kepala BPTP Sulteng, Andi Lompengeng Ishak panen jagung Turiman di Desa Karawana, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi [inset foto] Foto2: Pusluhtan

Sigi, Sulteng [B2B] - Hampir 250 orang bersuka cita menyambut panen perdana jagung di Desa Karawana, Kecamatan Dolo dari pola tumpangsari tanaman[Turiman]. Hasil kerja bareng Kementerian Pertanian RI dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah [Pemprov Sulteng] dan Pemerintah Kabupaten [Pemkab] Sigi didukung penyuluh pertanian, lembaga swadaya masyarakat [LSM], pihak terkait dan para pemangku kepentingan.

Siapa sangka, 11 bulan lalu, tepatnya 28 September 2018, lokasi panen tersebut porak-poranda terdampak ´likuifaksi´ [pencairan tanah] setelah gempa bumi dan tsunami melanda Kota Palu, ibukota Sulteng dan Kabupaten Sigi, maka kegiatan panen jagung Turiman disambut suka cita oleh semua pihak yang terlibat, untuk mendukung pemulihan pertanian Sulteng pasca bencana alam melalui kegiatan ´temu lapang´.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Horikultura [TPH] Pemprov Sulteng, Trie Iriany Lamakampali mengatakan kegiatan panen perdana jagung Turiman merupakan kabar gembira bagi petani dan warga desa setelah diguncang likuifaksi akibat gempa bumi dan tsunami Palu, sekaligus mengikuti temu lapang.

"Temu lapang kami harapkan dapat menjadi forum sinergi dan komunikasi antara petani dan penentu kebijakan untuk bertukar informasi, dan menyebarkan apa yang diterapkan melalui demonstrasi usahatani atau demfarm dari menanam jagung," kata Trie IL dalam sambutannya usai panen jagung Turiman, belum lama ini.

Menurutnya, untuk mengatasi kerusakan irigasi pasca gempa bumi mengakibatkan 8.000 hektar sawah tidak terairi, maka Pemprov Sulteng mendorong kelompok tani membuat proposal untuk bantuan alat konstruksi, yang masih tersedia pada Dinas TPH, begitu pula dengan bantuan penggunaan air sumur dangkal untuk mendukung ketersediaan air di lahan pertanian.

Wakil Bupati Sigi, Paulina mengingatkan warganya untuk segera bangkit, setelah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian [BPTP] Sulteng memberi bukti nyata bahwa lahan terdampak bencana tetap dapat dioptimalkan untuk mengembangkan pertanian yang dilaksanakan dengan semua pihak terkait.

Penyuluhan Pertanian
Kepala BPTP Sulteng, Andi Lompengeng Ishak mengatakan bahwa kegiatan demonstration farming [Demfarm] merupakan metode percontohan yang dilaksanakan kelompok tani sebagai dukungan pemerintah pusat, khususnya Kementan bersama pemerintah daerah kepada masyarakat yang terdampak gempa bumi dan likuifaksi di Kabupaten Sigi.

Menurutnya, berdasarkan laporan peneliti dan penyuluh BPTP Sulteng bahwa upaya-upaya yang dilakukan terhadap lahan terdampak gempa bumi agar tetap produktif dan memotivasi petani agar tetap produktif melalui kegiatan dan dukungan inovasi pertanian untuk peningkatan indeks pertanaman [IP] padi, jagung, kedelai [Pajale] di lahan kering sawah tadah hujan di Desa Karawana, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Sulteng.

Dukungan penyuluhan pertanian BPTP Sulteng meliputi tata pengelolaan air di lahan kering; demonstrasi teknologi tanaman monokultur jagung seluas 10 hektar dan polikultur [tumpangsari tanaman/Turiman] seluas tiga hektar, introduksi varietas unggul baru [VUB] komoditas padi dan jagung toleran kekeringan yaitu Inpago 8 dan jagung varietas lamuru dan sukmaraga, dukungan inovasi kelembagaan petani.

Andi Lompengeng Ishak mengatakan tata pengelolaan air menjadi agenda prioritas karena permasalahan utama yang terjadi pada lahan kering terdampak gempa adalah tidak tersedianya air untuk pemenuhan kebutuhan daya pegang air [water holding capacity] yang rendah.

"Alternatif solusinya diintroduksikan teknologi sumber air dangkal dan irigasi menggunakan water gun sprinkler yang dapat menghemat penggunaan air, di mana air akan merata dan tepat jatuh di titik tumbuh tanaman dengan jangkauan sejauh 14 meter," katanya.

Sedangkan untuk peningkatan produkivitas lahan ditempuh melalui rekayasa sistem tanam secara tumpangsari. Sistim tumpangsari untuk memperoleh peningkatan total produksi dan mengurangi resiko kegagalan panen atau kerugian salah satu tanaman serta mengurangi biaya produksi dan meningkatkan pendapatan usahatani.

Kegiatan inovasi teknologi juga didukung inovasi kelembagaan meliputi peningkatan kapasitas petani dan penyuluh, inisiasi kelembagaan ekonomi berupa unit usaha agribisnis Semangat Bersama yang bergerak di bidang perbenihan dan pemasaran jagung, kelompok unit usaha pengelola jasa Alsintan Karya Bersama dan usaha penyediaan Saprodi Maju Bersama pada kelompok tani Padaelo II di desa Karawana. [Liene]

Sigi of Central Sulawesi [B2B] - Indonesian government in particular the Agriculture Ministry supports the Central Sulawesi provincial government restoring agricultural land in Sigi district after the Palu earthquake, September 28, 2018, by developing intercropping corn plants in rice fields in Karawana village of Dolo subdistrict, according to the senior official of provincial government.