DuDi Sawit, Kementan Bekali Petani Millenial dengan Sertifikasi Profesi
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Tanah Bumbu, Kalsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI bersama Program YESS pada Provincial Project Implementation Unit [PPIU] Kalimantan Selatan [Kalsel] menggelar Sertifikasi Profesi bagi Penerima Manfaat dari Program YESS bagi peserta proses pemagangan pada mitra swasta, PT Buana Karya Bhakti di Kabupaten Tanah Bumbu, Rabu pekan lalu [7/9].
Rangkaian sertifikasi profesi ini diikuti oleh 20 orang asesi yang merupakan Penerima Manfaat dari Program YESS dan telah menjalani kegiatan pemagangan selama tiga bulan di tempat yang sama.
Kegiatan tersebut sejalan dengan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa peningkatan kompetensi SDM bidang pertanian harus dilakukan, melalui pendidikan, pelatihan vokasi, maupun sertifikasi profesi.
Pendapat senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa Kementan khususnya BPPSDMP akan terus mendukung proses sertifikasi.
“Sertifikasi kompetensi diberikan melalui proses uji kompetensi yang berlangsung sistematis dan objektif, mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia atau SKKNI, maupun standar internasional dan standar khusus,” kata Dedi.
Uji Kompetensi yang berlangsung selama dua hari tersebut menghadirkan asesor dari Lembaga Sertifikasi Profesi [LSP] Pertanian Nasional, Ir Juremi Suharto dengan skema Pekerja Kebun Kelapa Sawit.
Juremi Suharto mengatakan, sekilas tidak ada yang terlihat terlalu spesial, mengingat kualifikasi pendidikan para asesi yang rata-rata lulusan Sekolah Menengah Kejuruan [SMK]. Namun saat tahapan asesmen yang dimulai dengan uji tulis di kelas, ternyata para asesi sudah cukup menguasai plus uji di lapangan, ternyata menimbulkan kesan positif bagi asesor.
"Mereka [asesi] ternyata memiliki keterampilan yang sangat baik, kami sangat optimis bahwa asesi bagi 20 peserta tersebut, adalah calon pekerja yang kompeten," katanya.
Juremi menambahkan, Program YESS sangat bermanfaat, tidak hanya didukung dengan sejumlah pelatihan, juga ada program pemagangan yang diakhiri dengan uji sertifikasi.
"Program ini sangat positif, terutama untuk mengembangkan planter-planter muda untuk menjadi orang yang profesional," katanya lagi.
Juremi Suharto menambahkan, program tersebut sangat terkait dengan dunia kerja dan dunia industri dimana saat ini memang sangat dibutuhkan sosok-sosok yang kompeten, karena tuntutan internasional juga mensyaratkan perusahaan sawit harus sustainable, sehingga program ini sangat baik dilanjutkan.
"Senang sekali mendapat kesempatan mengikuti pemagangan dari Program YESS. Saya bisa mendapatkan banyak ilmu. Adanya sertifikasi, saya harap bisa menjadi bukti bahwa saya memang memiliki kompetensi di bidang pekerja kebun kelapa sawit," kata Winda, salah satu Penerima Manfaat Program YESS yang mengikuti sertifikasi.
Seluruh peserta pemagangan yang mengikuti sertifikasi langsung direkrut oleh PT Buana Karya Bhakti sebagai pekerja kebun kelapa sawit dan akan menjalani proses training beberapa bulan ke depan. [Tim Ekspos SMKPPN Banjarbaru]
Tanah Bumbu of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
