Lulusan Kompeten SMK-PP Kementan disalurkan ke Industri dan Dunia Kerja

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Lulusan Kompeten SMK-PP Kementan disalurkan ke Industri dan Dunia Kerja
SMKPPN SEMBAWA: Bertempat di Aula SMKPPN Sembawa, 54 job seekers yang merupakan siswa tingkat akhir, difasilitasi Bursa Kerja Khusus [BKK] mengikuti rekrutmen calon karyawan pada program cadet trainee untuk posisi supervisor plantation.

Banyuasin, Sumsel [B2B] - Pendidikan vokasi pertanian dituntut untuk menghasilkan lulusan yang siap berwirausaha [job creator] dan siap bekerja [job seeker]. Oleh sebab itu, Kementerian Pertanian RI menggenjot pendidikan vokasi agar bisa menciptakan SDM berkualitas.

Hal ini turut menjadi fokus SMKPPN Sembawa, sebagai salah satu Unit Pelaksana Tekni [UPT] pendidikan lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP].

Bertempat di Aula SMKPPN Sembawa, Rabu [17/4] sebanyak 54 job seekers yang merupakan siswa tingkat akhir, difasilitasi Bursa Kerja Khusus [BKK] mengikuti rekrutmen calon karyawan pada program cadet trainee untuk posisi supervisor plantation di PT Sebangun Bumi Andalan [SBA] Wood Industries.

SBA merupakan grup dari Sinar Mas Forestry, perusahaan yang bergerak di bidang hutan tanaman industri yang beroperasi di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan menyatakan, pendidikan vokasi punya peran penting menghasilkan petani milenial yang berjiwa entrepeneur.

"Melalui pendidikan vokasi, kita menghubungkan kampus dengan industri-industri agar lulusannya sesuai kebutuhan dan siap untuk hal-hal yang baru," kata Mentan Amran.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan petani milenial merupakan ujung tombak pembangunan pertanian.

“Kalian harus menjadi job seekers dan job creator berkualifikasi. Kalian harus bisa menjadi SDM pertanian profesional, mandiri, berdaya saing, dan berjiwa entrepreneurship yang tinggi, karena akan menggenjot produktivitas dan ekspor komoditas pertanian," katanya.

Dedi Nursyamsi optimistis, pendidikan vokasi Kementan dapat mencetak petani milenial berkualitas, SMKPP dan Polbangtan merupakan pendidikan menengah dan tinggi vokasi yang mengedepankan kedisiplinan, pendidikan karakter dan berdaya saing sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar kerja.

Terpisah, Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni menyampaikan Bursa kerja SMK PP Negeri Sembawa siap untuk memfasilitasi apabila ada perusahaan yang ingin melakukan rekrutmen karyawan kepada alumni mereka.

"Pihak sekolah menyampaikan apresiasi pada mitra perusahaan yang melakukan proses rekrutmen karyawan meski sedang masa pandemi," katanya.

Sementara itu, HRD SBA, Devi di hadapan 54 peserta menjelaskan apa saja tahapan yang harus dilalui sebelum menjadi karyawan tetap di SBA, fasilitas hingga hambatan di lokasi kerja seperti kekurangan sinyal karena lokasinya tergolong remote area. Hal terpenting adalah komitmen dari karyawan terhadap perusahaan.

"Proses yang dilaksanakan hari ini, psikotes online dan wawancara. Hasil dari rekrutmen hari ini, 36 siswa dinyatakan lulus psikotes dan menunggu pengumuman untuk lolos wawancara, setelah itu akan ada medical check up," katanya.

Direncanakan peserta yang lulus akan masuk ke lokasi kerja pada awal Juni 2024. [titin/timhumas smkppnsembawa]

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.