`Smart Farming` Kiat Petani Milenial Gobleg Bangun Potensi Pertanian Bali

Millennial Farmers are the Target of Developing Indonesian Agricultural HR

Reporter : Kemal Agus Praghotsa
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


`Smart Farming` Kiat Petani Milenial Gobleg Bangun Potensi Pertanian Bali
PRODUK OLAHAN: Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengamati produk olahan PMK Goblek hasil kombinasi pertanian organik dengan smart farming untuk produk hortikultura yang dipasarkan dengan harga platinum [Foto: BPPSDMP]

Buleleng, Bali [B2B] - Gagasan ideal pertanian maju, mandiri dan modern tercermin pada kombinasi pertanian organik dengan smart farming oleh petani milenial Bali di Desa Goblek, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Hasilnya, produk hortikultura dengan harga platinum di pasar lokal hingga menembus ekspor ke mancanegara.

Sejauh ini sudah ada beberapa petani milenial berhasil, di antaranya Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya [P4S] Petani Muda Keren [PMK] Desa Gobleg, Kecamatan Banjar di Buleleng, Bali.

Capaian tersebut sejalan upaya Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mendorong pengembangan petani milenial. Pasalnya, harapan besar pertanian modern bertumpu pada milenial untuk mencapai mandiri pangan.

"Kenapa kita terus mencetak petani milenial, karena pertanian modern didukung teknologi cocok bagi anak muda. Sektor pertanian harus berkembang seiring teknologi, kalau masih memakai cara-cara lama akan tertinggal. Jadi bertani itu keren," kata Mentan Syahrul.

Menurutnya, Kementan terus memotivasi petani milenial melalui aneka kegiatan seperti bimbingan teknis, bantuan peralatan, kemudahan permodalan dan pelatihan kewirausahaan sejauh ini banyak yang berhasil seperti  PMK Goblek dan AA Gede Agung Wedhatama di Buleleng.

Capaian PMK Gobleg diapresiasi Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Kementan, Dedi Nursyamsi pada kunjungannya, Jumat [17/9] yang meyakini kejayaan pertanian Indonesia berada di genggaman setelah melihat kinerja PMK Gobleg.

"Begitu datang ke Bali, khususnya di Buleleng, saya yakin kejayaan pertanian Indonesia akan hadir, karena SDM di sini sangat luar biasa. Kita menemukan di Buleleng, SDM pertanian profesional, mandiri dan berdaya saing dengan jiwa entrepreneurship," kata Dedi.

Dedi meyakini apabila semakin banyak milenial dan PMK Goblek maka pertanian Indonesia akan melambung, petani sejahtera dan menembus ekspor. Pasalnya, P4S PMK memadukan pertanian organik dan smart farming menjadi sistem pertanian terpadu.

"Tentu ini capaian luar biasa. Kombinasi antara kualitas dan harga tinggi pada pertanian organik dengan efisiensi yang dihasilkan melalui smart farming," kata Dedi.

Kendati begitu, dia mengajak PMK Goblek memikirkan hilirisasi, misalnya, produk organik berupa dry fruits maka kadar airnya dihilangkan agar lebih awet tanpa mengurangi rasa dan kandungan nutrisi dan rasa. 

Terlebih dalam pemupukan, PMK Goblek menggabungkan dengan irigasi sehingga keuntungannya berlipat ganda lantaran peningkatan produktivitas dengan kualitas tinggi dan lebih sehat, akan lebih mudah dipasarkan di Bali sebagai destinasi wisata utama Indonesia.

"Bali ini dikenal mancanegara, bahkan lebih dikenal dari Indonesia-nya sendiri. Artinya, Bali tidak perlu promosi jauh-jauh, tinggal memanfaatkan para turis yang datang. Mereka nantinya bisa membawa produk-produk kita ke negaranya," tutup Dedi. [Cha]

Buleleng, Bali [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to Indonesian senior official of Agriculture Ministry.