Kelapa Sawit Sumbang Bea Keluar Rp14,9 T bagi Indonesia di 2014

14.9 Trillion Rupiah Contribution of Export Levies of Palm Oil for Indonesia

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kelapa Sawit Sumbang Bea Keluar Rp14,9 T bagi Indonesia di 2014
Mentan Andi Amran Sulaiman (tengah) Foto: B2B/Mac

Nusa Dua, Bali (B2B) - Kebutuhan minyak nabati dunia saat ini lebih dari 35% berasal dari minyak kelapa sawit, dan selebihnya dipenuhi oleh minyak rape seed, bunga matahari, kedelai, minyak kelapa, dan biji kapas, sementara minyak sawit telah digunakan di lebih dari 60 negara di dunia.

Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman mengatakan total ekspor produk kelapa sawit pada 2014 mencapai 22,89 juta ton, devisa ekspor yang dihasilkan mencapai US$17,46 miliar atau sekitar Rp227 triliun, dengan asumsi US$1 sama dengan Rp13.000, sementara pendapatan dari pungutan ekspor atau bea keluar produk kelapa sawit secara kumulatif mencapai lebih dari Rp14,9 triliun.

"Dengan hasil produksi tersebut, Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar di dunia, dan bersama Malaysia saat ini menguasai sekitar 85 persen produksi dunia," kata Mentan Amran Sulaiman saat menjadi keynote speech pada Konferensi Sawit Indonesia ke-11 and 2016 Price Oulook di Nusa Dua Bali pada Jumat (27/11).

Dia menambahkan, luas perkebunan sawit yang saat ini mencapai lebih 10 juta hektar, sekitar 41% merupakan milik rakyat, dengan serapan tenaga kerja lebih 4,5 juta orang atau sekitar 20 juta orang menggantungkan hidupnya pada kelapa sawit.

Dia menambahkan, konferensi ini sangat penting, karena semua pemangku kepentingan kelapa sawit hadir di sini untuk bersama-sama membahas perkembangan terkini bisnis kelapa sawit, dan sumber pembiayaannya, dan untuk mendapatkan gambaran perkiraan harga kelapa sawit tahun depan.

"Hasil konferensi tentunya akan dapat menjadi salah satu acuan bagi pelaku usaha kelapa sawit dan pemerintah untuk menyiapkan upaya-upaya strategis dalam pengembangan bisnis kelapa sawit pada 2016 dan tahun-tahun mendatang," kata Mentan Amran Sulaiman.

Bali, Indonesia (B2B) - Vegetable oil demand in the world today more than 35% derived from palm oil, and the rest is met of rape seed, sunflower, soybean, coconut oil, cottonseed, while palm oil has been used in more than 60 countries worldwide.

Indonesian Agriculture Minister, Andi Amran Sulaiman said total palm oil exports of Indonesia in 2014 reached 22.89 million tons, generate foreign exchange of US $ 17.46 billion or around 227 trillion rupiah, and assumed US $ 1 equal to 13,000 rupiah, while revenue from export levies in cumulatively reached more than 14.9 trillion rupiah.

"With these results, Indonesia now is the largest palm oil producer in the world, and with Malaysia currently holds about 85 percent of total world production," Minister Sulaiman in his speech as the keynote speaker here on Friday at the Indonesian Palm Conference 11th, who was opened by Indonesian Vice President Jusuf Kalla yesterday.

He added that the palm oil plantation area in Indonesia that currently reaches over 10 million hectares, approximately 41% owned by the people, with a workforce of over 4.5 million people or about 20 million people are dependent on palm oil.

He added that this conference is very important, because all the stakeholders are here to discuss the latest developments in the palm oil business.

"The results of the conference will certainly become a reference for businesses and governments to prepare strategic steps in the development of the palm oil business in 2016 and in the future," Minister Sulaiman said.